Sabtu, 23/11/2024 09:50 WIB

Internasional

Hizbullah Lebanon: Kemerdekaan Kurdi Irak Menuju Perang

Hizbullah, sebuah gerakan politik dan militer, adalah pemain utama dalam konflik Suriah.

Pendukung partai sayap kiri Kurdi Irak melambaikan mengibarkan bendera Kurid (Foto: AFP/ Ahmad al-Rubaye)

Beirut - Kelompok kuat Hizbullah Lebanon mengatakan suara kemerdekaan Irak/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Kurdi Irak menunjukkan langkah pertama menuju pengkotak-kotakan Timur Tengah, yang akan menyebabkan perang internal dan harus ditentang.

Sayyid Hassan Nasrallah, kepala kelompok yang didukung Iran, mengatakan peristiwa di Irak utara, di mana 92 persen menyerukan suara kemerdekaan melalui referendum merupakan ancaman bagi seluruh wilayah dan bukan hanya Irak dan negara-negara tetangga dengan populasi Kurdi.

"Ini akan membuka pintu partisi, partisi, partisi (sekat-sekat, Red)," kata Nasrallah. Ia menambahkan partisi berarti membawa daerah ini ke perang internal yang ujung dan kerangka waktunya hanya diketahui oleh Tuhan.

Nasrallah mengatakan musuh bebuyutannya dari Israel keluar untuk mendukung keadaan negara Kurdi dan menggambarkan referendum tersebut sebagai bagian dari plot Amerika Serikat-Israel untuk mengukir wilayah tersebut.

Amerika Serikat keluar sebagai oposisi terhadap pemungutan suara, bersamaan dengan negara-negara Eropa besar dan negara-negara tetangga Turki dan Iran. Pemerintah Suriah, di mana kelompok Kurdi membentuk daerah otonom, juga menentang referendum tersebut.

Nasrallah berbicara kepada pendukungnya pada malam Ashura, ketika warga Syi`ah memperingati pembantaian cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, di Kerbala pada tahun 680 M.

Hizbullah, sebuah gerakan politik dan militer, adalah pemain utama dalam konflik Suriah, di mana ia mengerahkan ribuan pejuang untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Pejuang Hizbullah saat ini berperang bersama milisi yang didukung Iran dan tentara Suriah melawan militan Islam di Suriah timur.

"Daesh (ISIS, IS, Red) pada akhirnya. Ini adalah masalah waktu di Irak dan Suriah, "kata Nasrallah, menggunakan akronim bahasa Arab untuk Negara Islam.

Ia mengatakan serangan balasan yang dilakukan ISIS di Suriah timur dalam dua hari terakhir diperkirakan saat kelompok tersebut dikepung. Ia  menambahkan bahwa pihaknya tidak mampu memulihkan wilayah tersebtut, demikian Reuters, Minggu (1/10).

KEYWORD :

Kurdi Irak Irak Hizbullah Lebanon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :