Rabu, 27/11/2024 08:51 WIB

Internasional

Filipina Merilis Video ISIS Menjarah di Marawi

Militer Filipina merilis rekaman udara yang menunjukkan milisi Maute menjarah rumah-rumah dan tempat-tempat lain di Marawi.

Militer Filipina saat diberlakukan darurat Marawi

Manila - Militer Filipina merilis rekaman udara yang menunjukkan milisi Maute yang didukung Daisy (ISIS, IS, Daes, Red) yang menjarah rumah-rumah dan tempat-tempat lain di Marawi.

Dalam rekaman video yang tidak bertanggal, yang diperlihatkan ke media akhir pekan lalu, orang-orang bersenjata yang diyakini anggota kelompok Maute terlihat melakukan perompakan yang tampaknya merupakan bangunan penghunian di zona konflik utama.

Militer mengatakan, bukti memperkuat kesaksian sebelumnya dari sandera yang diselamatkan yang mengatakan para teroris menjarah daerah tersebut untuk barang-barang berharga. "Kita bisa melihat barang, kotak, karung yang diambil dari bangunan yang tampaknya hunian," kata Kolonel Romeo Brawner, Jr., wakil komandan Gugus Tugas Ranao.

Ia mengatakan lokasi yang tertangkap dalam video yang digeledah oleh teroris sekarang sedang ditentukan dengan bantuan pejabat setempat. Pada 25 Juli, Arab News memuat  cerita eksklusif tentang bagaimana kelompok Maute mengumpulkan senjata dan uang tunai sekitar 1,2 miliar peso (USD 23,7 juta).

Hal itu didasarkan pada informasi yang diberikan pejabat tinggi pemerintah, menurutnya ISIS tersebut mengumpulkan kekayaan dari berbagai bank dan rumah yang mereka curi di Marawi. Informasi tersebut, dikonfirmasi oleh seorang jenderal militer yang bertugas di Komando Mindanao Barat (Wesmincom).

Berbicara tanpa menyebut nama, sumber tersebut mengatakan militer memiliki rekaman drone yang menunjukkan beberapa karung uang dimasukkan ke dalam truk pickup. Dalam rekaman ini, katanya, Anda bisa melihat salah satu karung jatuh dari tumpukan truk dan kertas yang bertebaran. Perkiraan 1,2 miliar peso yang dicuri berdasarkan rekaman.

Pada awal krisis di Marawi, militer mendapatkan informasi dari tahana yang dipaksa menjarah rumah dan bangunan pemerintah. Dalam sebuah konferensi pers di Marawi, Jumat lalu, militer juga menunjukkan bukti enam karung koin. Koin, bersama dengan logam lainnya, dilaporkan digunakan sebagai pecahan peluru oleh para teroris dalam membuat alat peledak improvisasi (IED).

Hal itu dikuatkan pejabat lainnya yang  mengatakan beberapa tentara pemerintah yang terluka dalam bentrokan yang sedang berlangsung di Marawi memiliki koin dalam luka mereka.

Militer berjanji akan terus berjuang untuk menyelamatkan sandera yang tersisa, menetralkan kelompok Maute, dan mendapatkan kembali kendali Marawi dalam waktu sesingkat mungkin untuk memastikan rehabilitasi kota terus berlanjut tanpa terhambat.

Kolonel Edgard Arevalo, Kepala Kantor Urusan Umum Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), mengatakan pasukan pemerintah siap untuk memburu anggota kelompok Maute yang tersisa.

"Kami akan mengejar mereka sampai ke ujung bumi," kata Arevalo. "Kami percaya bahwa mereka akan bertarung."
Ini, katanya, adalah karena "ada banyak uang dan perhiasan yang (militan) dijarah dan kita tahu bahwa mereka masih berharap bisa keluar dari Marawi."

KEYWORD :

Filipina Marawi ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :