Kamis, 26/12/2024 20:11 WIB

Kata Polri, Pembelian Senjata untuk Kendalikan Wilayah Rawan Konflik

Pengadaan senjata yang dilakukan Korps Brimob untuk pengendalian massa (dalmas) di wilayah yang masih rawan konflik

Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Murad Ismail (Kiri) dan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto (Kanan)

Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia memastikan pengadaan senjata yang dilakukan Korps Brimob untuk pengendalian massa (dalmas) di wilayah yang masih rawan konflik. Misalnya di daerah Poso, Sulawesi Tengah dan Papua.

"Senjata itu kan digunakan untuk dalmas, untuk Poso, Papua, tempat operasi-operasi yang di hutan-hutan," ucap Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di kompleks Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017).

Hal itu disampaikan Setyo sekaligus mengkonfirmasi soal pembelian senjata yang baru saja dilakukan Korps Brimob. Dimana Korps Brimob belum lama ini mengimpor senjata jenis pelontar granat sebanyak 280 pucuk dan amunisinya 5.932 butir.

Dikatakan Setyo, senjata yang masih berada di Kargo Bandara Soekarno-Hatta itu masih menunggu izin dari instansi terkait. Namun, sebut Setyo, permohonan izin sudah pihaknya berikan kepada Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI sebagaimana aturan awal.

Setyo memastikan, persoalan impor senjata ini langsung diambil alih Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan. "Sekarang permasalahan itu (senajata) sudah ditarik oleh Kementrian Polhukam. Ya sudah diserahkan ke Bais dan sudah diangkat ke Polkam (Kemenko Polhukam," tutur Setyo.

Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto pada kesempatan berbeda menyayangkan ramainya persoalan pembelian senjata yang dilakukan oleh Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Sebenarnya banyak hal yang tidak perlu jadi komoditas publik. Ada masalah-masalah yang diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. Tugas saya sebagai Menko Polhukam atas perintah presiden mengkordinasikan lembaga di bawah saya untuk menyelesaikan," kata Wiranto.

Wiranto berjanji pihaknya akan mengumpulkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan dan pihak PT Pindad untuk duduk bersama menyelesaikan polemik pengadaan senjata. Wiranto pun berjanji akan menyampaikan hasil dari pembahasannya bersama itu kepada publik.

"Kami koordinasi internal dan sampaikan kepada publik. Yang saya jamin adalah masalah internal ini kita selesiakan dan tidak menganggu keamanan nasional," terang Wiranto.

Wiranto juga meminta semua pihak untuk tak memberikan pernyataan sebelum ada hasil dari pertemuan tersebut. "Karena itu stop dulu. Bahwa tidak ada satu hal yang mengganggu keamanan. Tidak ada," tandas Wiranto.

KEYWORD :

Korps Brimob Pengadaan senjata Dalmas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :