Sabtu, 23/11/2024 02:58 WIB

PDIP: Pimpinan Lembaga Hukum jangan Cari Muka

Seluruh pimpinan lembaga penegak hukum diminta untuk bersatu dan tidak mencari muka kepada publik. Sebab, Presiden Jokowi sudah mengetahui apa yang sebetulnya sedang terjadi.

Ketua DPP PDIP, Junimart Girsang

Jakarta - Seluruh pimpinan lembaga penegak hukum diminta untuk bersatu dan tidak mencari muka kepada publik. Sebab, Presiden Jokowi sudah mengetahui apa yang sebetulnya sedang terjadi.

Demikian disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Junimart Girsang, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/10). Menurutnya, seluruh pimpinan institusi penegak harus saling bersinergi dalam menjaga keamanan.

"Jangan masing-masing, mencari muka di depan pers, mencari muka di depan Pak Jokowi. Sepemahaman saya Pak Jokowi sudah tahu apa yang terjadi, dan saya yakin Pak Jokowi akan mengambil sikap," kata Junimart.

Hal itu menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait pembelian senjata api oleh institusi di luar militer dengan mengatasnamakan Presiden Jokowi. Disusul dengan adanya pengiriman senjata api dan amunisi untuk Brimob yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta.

Junimart menegaskan, seluruh pihak termasuk Panglima TNI yang sejak awal menggulirkan isu tersebut harus menjelaskan secara tuntas soal adanya pembelian senjata api itu.

"Kan awalnya dari panglima clear kan dong masalahnya, jangan dibuat mengambang begitu, jangan dibiarkan jadi bola liar. Ini kan negara hukum, sampaikanlah segala sesuatu secara konsisten dan konsekuen, ini yang paling penting," tegasnya.

Seperti diketahui, pengiriman senjata api masih tertahan di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta. Senjata yang rencananya akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri itu dibawa dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB, Maskapai Ukraine Air Alliance UKL 4024.

Adapun data barang tersebut dari Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk. Dikemas dalam 28 box (10 pucuk/box), dengan berat total 2.212 kg.

Amunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade, dikemas dalam 70 box (84 butir/box) dan 1 box (52 butir), total 5.932 butir (71 box) dengan berat 2.829 kg.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan ada institusi yang berencana mendatangkan 5000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi ke Indonesia, dalam acara Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9).

KEYWORD :

Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :