Sekjen MPR, Maruf Cahyono
Jakarta, Jurnas.com - Setiap bangsa dan negara sudah bisa dipastikan memiliki satu hal atau dua hal lebih yang dimiliki dan dibanggakan. Biasanya hal yang dibanggakan tersebut bersifat khas atau merupakan ciri khas negara atau bangsa itu sendiri
Demikian juga dengan negara dan bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia bangga memiliki Empat Pilar yang didalamnya ada nilai-nilai luhur bangsa yang merupakan ciri khas bangsa serta konstitusi negara.
Ma’ruf Cahyono mengungkapkan bahwa untuk pelajar dan mahasiswa, belajar tentang Empat Pilar Kebangsaan, atau di MPR dengan metode Empat Pilar MPR RI harus diawali dari mulai yang sederhana, yang bersifat pengetahuan, kognisi, yang bersifat kesadaran sampai dengan pelaksanaan.
Sebagai contoh, dalam menyebut UUD saja tidak boleh salah harus tepat yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945). Demikian juga dengan sebutan Empat Pilar MPR RI harus lengkap yakni Empat Pilar MPR RI (Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara). Itu masuk pembelajaran Empat Pilar bersifat pengetahuan dan kognisi.
Bicara lebih jauh soal Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Empat Pilar MPR adalah sesuatu yang memang semua, seluruh elemen rakyat Indonesia bahkan Mahkamah Konstitusi sepakat untuk terus disosialisasikan.
Empat Pilar juga jika ditarik ke atas muaranya ada pada dasar dan ideologi negara. Para pelajar dan mahasiswa mesti memahami bahwa rakyat Indonesia sebagai bangsa memiliki karakter, bangsa Indonesia memiliki karakter yakni Pancasila dan itu harus dijaga.
“Karena Pancasila merupakan karakter bangsa, maka semua kita yang ada disini dan seluruh rakyat Indonesia harus berkomitmen nyata bahwa kita adalah bangsa yang relijius yakni sila pertama, juga bangsa yang berperikemanusiaan humanis yakni sila kedua, bangsa yang bersatu nasionalis sila ketiga, dan bangsa yang demokratis berkedauatan rakyat serta bangsa yang muara satu satunya dari cita-cita semua adalah sosial justice, kesejahteraan sosial,” jelasnya.
Menurut Ma’ruf Cahyono, lima hal tersebut (Pancasila) jka dipahami dan diamalkan secara benar, akan mengalir pada konstitusi bangsa, mengalir pada komitmen NKRI dan akan akhirnya akan mengalir pada kokohnya Bhinneka Tunggal Ika, sedangkan esensi dari Bhinneka Tunggal Ika adalah bersatu secara harmonis dalam perbedaan atau keberagaman.
Perbedaan di Indonesia, lanjut Ma’ruf Cahyono, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan dan diperselisihkan tapi sesuatu yang sudah selesai tinggal melaksanakan saja dengan menjalakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penuh rasa saling menghormati dan toleransi yang tinggi. Sebab perbedaan adalah anugerah, berkah dan merupakan kekayaan bangsa serta elemen utama yang membentuk NKRI.
“Intinya adalah, bangsa ini harus bangga memiliki Empat Pilar. Dan kebanggaan tersebut harus juga dibarengi, seiring sejalan dengan pengetahuan, pemahaman serta pengamalan secara benar,” tandasnya.
KEYWORD :Kinerja MPR Warta MPR