Minggu, 24/11/2024 04:56 WIB

Kisruh Senjata Api, Komunikasi Menteri Jokowi Buruk

Polemik pengadaan senjata api dinilai akibat buruknya komunikasi dan koordinasi para menteri di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR RI.

Jakarta - Polemik pengadaan senjata api dinilai akibat buruknya komunikasi dan koordinasi para menteri di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.

Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/10). Menurutnya, kisruh soal senjata api itu seharusnya tidak terjadi jika para menteri melakukan komunikasi dengan baik.

"Sebenarnya seluruh menteri-menterinya yang harus merapatkan barisan. Tentunya dengan komando Pak Jokowi, sehingga semuanya berjalan dengan baik," kata Agus.

Agus meminta, agar Pemerintah segera memberikan penjelasan terkait kisruh impor senjata api yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) tersebut. Dimana, senjata api itu di impor untun Brimob.

"Pemerintah harus memberikan jawaban yang memberikan keteduhan, penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada masyarakat," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Agus mendukung adanya rapat gabungan Komisi I DPR, Komisi III DPR, TNI, Polri, Menhan, dan BIN guna menuntaskan polemik tersebut.

"Rapat gabungan itu dimungkinkan dan memang rapat gabungan itu dianjurkan," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Seperti diketahui, pengiriman senjata api masih tertahan di Gudang UNEX Area Kargo Bandara Soekarno Hatta. Senjata yang rencananya akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri itu dibawa dengan menggunakan Pesawat Charter model Antonov AN-12 TB, Maskapai Ukraine Air Alliance UKL 4024.

Adapun data barang tersebut dari Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46mm sebanyak 280 pucuk. Dikemas dalam 28 box (10 pucuk/box), dengan berat total 2.212 kg.

Amunition Castior 40mm, 40x 46mm round RLV-HEFJ with high explosive fragmentation Jump Grenade, dikemas dalam 70 box (84 butir/box) dan 1 box (52 butir), total 5.932 butir (71 box) dengan berat 2.829 kg.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan ada institusi yang berencana mendatangkan 5000 pucuk senjata secara ilegal dengan mencatut nama Presiden Jokowi ke Indonesia, dalam acara Silaturahim Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9).

KEYWORD :

Menkopolhukam Wiranto Panglima TNI Penyelundupan 5000 Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :