Sabtu, 23/11/2024 14:35 WIB

Internasional

Kasian! 18 Bulan Korut Abaikan Telepon Korsel

Kementerian Unifikasi Korea Selatan hampir smengirimkan petugas ke desa perbatasan Panmunjom untuk menelepon Korea Utara pada jam 09.00 dan 16.00 setiap hari

Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un (Foto: Reuters)

Seoul - Kementerian Unifikasi Korea Selatan hampir smengirimkan petugas ke desa perbatasan Panmunjom untuk menelepon Korea Utara pada jam 09.00 dan 16.00 setiap hari.  Namun selama lebih dari 18 bulan, Korut belum pernah mengangkatnya.

Ketika Korea Utara melakukan uji coba dan ancaman senjata nuklirnya, Kementerian Unifikasi, yang dipercaya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara menghadapi krisis terberat.

Belum lama ini kementerian tersebut, dipercaya sebagai satu lembaga paling kuat di Seoul. Ia memiliki peran sentral dalam teknik dua pertemuan puncak bersejarah antara para pemimpin kedua Korea dan meluncurkan proyek ekonomi bersama di tahun 2000an. Namun kejayaan memudar setelah hampir satu dekade karean perseteruan negera tersebut terkait pengembangan senjata rudal dan nuklir di Korea Utara.

Masalah nuklir menjadi jauh lebih besar dari sekedar masalah Semenanjung Korea. Korea Utara meluncurkan rudal midrange (Rudal jarak menengah, Red) di atas langit Jepang dan rudal balistik antarbenua menargetkan Amerika Serikat dan sekutunya di Asia.

Uji coba itu kemudian dibalas dengan sanksi dan tekanan militer terhadap Pyongyang. Di Korea Selatan, keputusan terpenting Korea Utara sekarang ditentukan, presiden dan menteri pertahanan dan luar negeri. Sementera Kementerian Unifikasi sebagian besar ditugasknan untuk mengamati tes senjata Pyongyang dan ledakan propaganda.

"Anda membutuhkan kedua tangan untuk bertepuk tangan dan Korea Utara sama sekali tidak menanggapi," kata Baik Tae-hyun, juru bicara kementerian. "Tapi itu tidak akan seperti ini selamanya. Ada saat-saat di masa lalu ketika butuh waktu lama, satu atau dua tahun, untuk hubungan mencair setelah masa permusuhan."

Terpilihnya presiden liberal di bulan Mei, yang mengakhiri sembilan tahun pemerintahan konservatif, secara singkat mengangkat harapan. Tapi Pyongyang sejauh ini masih mengabaikan keinginan Kementerian Unifikasi pada  Juli untuk mengadakan perundingan militer dan Palang Merah antar Korea, demikian New York Post, Rabu (4/10)

KEYWORD :

Korea Selatan Korea Utara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :