Presiden Amerika, Donald Trump (Foto: AFP / Saul Loeb)
Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, hanya satu hal yang akan berhasil dalam menangani Korea Utara setelah pejabatnya gagal membujuk Pyongyang negoisasi.
"Presiden dan administrasi mereka berbicara dengan Korea Utara selama 25 tahun, kesepakatan dibuat dan sejumlah besar uang digelontorkan," kata Trump dalam tweetnya.
"Tidak berhasil, kesepakatan dilanggar sebelum tinta kering, membuat negosiator Amerika Serikat "bodoh". Maaf, tapi hanya satu hal yang akan berhasil!," tambahnya
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Trump tidak menjelaskan apa maksudnya, namun komentarnya sepertinya menyerukan saran lebih lanjut, opsi militer ada di pikirann. Sebelumnya ia mengatakan, Amerika Serikat benar-benar akan menghancurkan Korea Utara jika diperlukan untuk melindungi dirinya dan sekutu-sekutunya dari ancaman rudal dan nuklirnya.
Awal pekan ini, saat bertemu dengan pemimpin militer Amerika Seriakt dan pasangan mereka, Trump memberi isyarat perang. Ia mengatakan `tenang sebelum badai`. Ketika diminta apa yang dimaksudnya, Trump berkata, "Anda akan tahu."
Kepada wartawan pada Sabtu menjelang melakukan perjalanan ke North Carolina, Trump mengatakan, tidak perlu lagi mengklarifikasi. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders merujuk ke Iran dan Korea Utara keesokan harinya ketika ditanya tentang komentar "tenang sebelum badai" Trump.
Ditanya pada Sabtu tentang tweet Trump, Sanders mengatakan, ia tidak dapat menafsirkan komentar presiden tersebut. Pentagon merujuk sebuah pertanyaan untuk klarifikasi ke Gedung Putih dan mengatakan, tugas Departemen Pertahanan adalah untuk "memberikan pilihan militer kepada presiden dan melaksanakan perintah."
Trump berulang kali memperliahtkan ketidakinginannya berdialog dengan Korea Utara. Pada Minggu, ia menyebut upaya perundingan itu hanya pemborosan waktu, sehari setelah Sekretaris Negara Rex Tillerson mengatakan, Washington melakukan komunikasi terbuka dengan pemerintah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Seorang anggota parlemen Rusia pada Jumat mengatakan, Korea Utara sedang bersiap melakukan uji coba rudal jarak jauh yang diyakini dapat mencapai pantai barat Amerika Serikat. Anton Morozov, anggota dewan urusan parlemen majelis rendah Rusia, adalah bagian dari sebuah delegasi Rusia yang mengunjungi Pyongyang dari 2-6 Oktober, menurut kantor berita RIA Rusia.
Program senjata nuklir dan rudal Korea Utara memicu ketegangan di wilayah ini dan di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah melakukan ledakan uji coba dari apa yang dikatakannya sebagai bom hidrogen.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Rudal Rusia