Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Beirut - Presiden Iran Hassan Rouhani yang membela kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan mamapu melemahkan kesepatakan tersebut.
Berdasarkan kesepakatan nuklir 2015, permintah Iran setuju membatasi program nuklirnya yang disengketakan sebagai pengganti meringankan sanksi ekonomi. Namun, Trump diperkirakan akan melakukan decertify kesepakatan tersebut, kata seorang pejabat senior pemerintah, dalam sebuah langkah yang berpotensi menyebabkan kesepakatan tersebut dibatalkan.
"Dalam negosiasi nuklir dan kesepakatan, kita mencapai isu dan manfaat yang tidak reversibel. Tidak ada yang bisa mengubahnya kembali, bukan Trump atau orang lain," kata Rouhani dalam upacara di Universitas Teheran yang menandai dimulainya tahun akademik, menurut media pemerintah.
"Bahkan jika 10 Trump lain diciptakan di dunia ini, ini tidak bisa dibalikkan," kata Rouhani dilansir Reuters, Minggu (8/10)
Sebelumnya Trump menyebut pakta tersebut memalukan dan kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan. Pada 15 Oktober Trump akan memastikan apakah Iran mematuhi pakta tersebut atau sebaliknya.
Jika Iran terbukti menyalahi kesepakatan tersebut, maka Kongres Amerika memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan menjatuhkan sanksi yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut. Meski, pengawas PBB telah memverifikasi kepatuhan Iran terhadap persyaratan tersebut.
Rouhani mengatakan, jika Amerika Serikat melanggar kesepakatan tersebut maka akan merugikan reputasinya sendiri di masyarakat internasional.
"Jika Amerika melakukan pelanggaran hari ini, seluruh dunia akan mengutuk Amerika. Mereka tidak akan mengutuk Iran," kata Rouhani, menurut media pemerintah. "Kalau begitu mereka akan mengatakan mengapa Anda mempercayai Amerika dan menandatangani kesepakatan dengan mereka?"
KEYWORD :
Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir
