Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers
Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte meminta sekutu Filipina untuk bersatu dalam melawan ancaman rudal dan nuklir Korea Utara, Rabu (11/10)
"Ini akan menguntungkan kita jika Anda bersatu menunjukkan solidaritas dengan bagian dunia lainnya. Bukan hanya karena kita menghadapi begitu banyak tantangan dan ancaman, tapi (karena) orang kecil di sana di Korea Utara bermain dengan senjata berbahaya," kata Duterte seperti dikutip oleh Kantor Berita Filipina.
Duterte mengatakan sekutu terkuat negara tersebut harus tetap bersatu dalam menangani kasu di semenanjung Korea yang terus meningkat.
"Jadi saya berharap dalam beberapa hari mendatang, kita tetap bersama, terutama aliansi antara kita - Filipina, Amerika dan bahkan China," katanya." (Korea Utara) hanya tetangga China, dan setiap kerusakan menggunakan bom nuklir, senjata nuklir, akan segera menghancurkan Asia Tenggara dan Filipina tidak terkecuali."
Duterte mengatakan negara harus membentuk aliansi yang kuat untuk menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un bahwa agar berhenti mengancam dunia. Ia juga mencatat, hanya China yang mampu menghentikan rencana Korea Utara.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
"China tampaknya satu-satunya kunci dalam rencana kekerasan Negara itu. Anda harus terus mengawasinya, dan selalu siap untuk dipersiapkan," jelasnya
Manila berulang kali meminta Pyongyang menghentikan tindakan provokatifnya yang meningkatkan ketegangan dan bisa membahayakan kehidupan.
Sebagai ketua Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara saat ini, Filipina juga menawarkan untuk berperan dalam menciptakan ruang diplomatik untuk menghasilkan dialog yang berarti mengenai ketegangan di semenanjung Korea, demikian Anadolu Agency, Rabu (11/10)
KEYWORD :Rudal Korea Utara Filipina Amerika Serikat