Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) (Foto: Reuters)
Moskow - Georgiy Borisenko, Direktur Departemen Luar Negeri Amerika Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sistem pertahanan rudal THAAD Amerika Serikat di Korea Selatan menargetkan Rusia dan China.
Menurut Borisenko, Washington hanya menggunakan ancaman rudal Korea Utara hanya sebagai dalih untuk menerapkan sistem THAAD yang dekat dengan perbatasan Rusia dan China.
"Tapi faktanya, sistem ini benar-benar tidak mampu mencegah Korea Utara untuk melakukan pembalasan jika terjadi agresi terhadapnya. Sistem THAAD tidak mampu mencegat peluru artileri. Oleh karena itu, mereka sama sekali tidak dibutuhkan melawan Korea Utara," kata diplomat Rusia tersebut.
"Jadi, kami dan mitra kami di China sangat menyadari bahwa THAAD itu diarahkan untuk melawan Rusia dan China," tegas Borisenko, dilansir dari Sputnik, Rabu (11/10)
Rusia dan China menentang pengerahan sistem THAAD. Ia mengatakan sistem ini dapat memperburuk situasi di sekitar Semenanjung Korea.
Amerika Serikat dan Korea Selatan menyebarluaskan sistem THAAD sebagai langkah penting di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea karena program senjata nuklir Korea Utara.
Sejumlah negara lain, termasuk China dan Rusia, menentang pengerahan THAAD, karena masalah keamanan.
Langkah ini juga mendapat tentangan keras dari warga setempat di Korea Selatan. Ratusan warga di provinsi utara Gyeongsang memprotes keputusan pemerintah; Protes telah menyebabkan bentrokan dengan polisi.
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Rusia THAAD