Presiden Amerika, Donald Trump (Foto: AFP / Saul Loeb)
Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara diam-diam ingin meningkatkan jangkauan senjata nuklir negara tersebut secara dramatis. Hal itu disampaikan dalam pertemuan dengan penasihat keamanan nasionalnya pada Juli lalu.
Keiginan itu terjadi di tengah bentrok dengan Korea Utara, dan keinginan melakukan decertify kesepakatan internasional seputar program nuklir Iran.
Trump berbicara pada Juli, menunjukkan bagan yang menunjukkan senjata nuklir Amerika Serikat yang telah meluncur dari ketinggian 32.000 di tahun 1960an. Trump mengatakan, ia ingin mengembangkan rudal tersebut saat ini, menurut laparon NBC yang pertama kali mengabarkan pada Rabu (11/10)
Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 4.000 hulu ledak nuklir yang diperuntukkan untuk digunakan dalam persediaan militernya, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.
Dalam sebuah posting di Twitter pada Rabu, presiden tersebut mengatakan, "Fake @NBCNews membuat sebuah berita, saya menginginkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam persenjataan nuklir Amerika Seriakat. Fiksi murni, dibuat hingga merendahkan. NBC = CNN!"
Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan Februari bahwa dia ingin memastikan bahwa senjata nuklir AS berada di "bagian atas paket".
Meskipun presiden Amerika Serikat telah memodernisasi stok senjata selama bertahun-tahun, menambah persenjataan nuklir atau membangun jenis senjata yang dilarang akan menjadi pelanggaran perjanjian perjanjian, menurut NBC.
Rudal balistik Korea Utara Amerika Serikat