Menteri Sekretaris Negara (Menlu) Amerika Serikat, Rex Tillerson (Foto: Getty)
Washington – Perseteruan Amerika Serikat dan Turki sudah berujung pada pembekuan visa. Secara otomatis, kebijakan ini berdampak pada kunjungan warga AS dan Turki di bidang pariwisata, bisnis, dan pendidikan.
Pada Rabu (11/10) kemarin, Sekretaris Negara AS Rex Tillerson berbicara kepada Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, terkait polemik tersebut. Hasil pembicaraan tersebut, Tillerson menyatakan prihatin atas penahanan karyawan konsulat AS di kantor duta besar AS di Turki.
“Tilerson juga meminta bukti dari pemerintah Turki atas tuduhan terhadap dua staf lokal yang ditangkap di Turki,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS dikutip dari Reuters, Kamis (12/10).
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
Seperti diketahui, perseteruan ini diawali oleh penahanan seorang karyawan konsulat AS di Turki, lantaran dituding terlibat dalam gerakan Fethullah Gulen. Tidak terima atas penangkapan tersebut, AS membekukan layanan visa warga Turki yang berada di AS.
Gertakan AS dihadapi oleh Turki dengan balasan pelarangan visa untuk warga AS di Turki. Bahkan kalimat pelarangan yang dilontarkan Kedubes Turki di Washington, sama persis dengan kalimat yang dirilis oleh Kedubes AS di Ankara.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Amerika Serikat Turki Pelarangan Visa