Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani
Teheran - Ketua Majelis Iran, Ali Larijani mengilustrasikan retorika Donald Trump terkait kesepakatan nuklir sebagai kekanak-kanakan, Senin (16/10). Komentar Larijani muncul menyusul pidato Trump pada Jumat (13/10), yang menolak untuk mengesahkan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir berdasarkan undang-undang Amerika.
"Amerika Serikat berpendapat, kesepakatan nuklir ditandatangani oleh mantan pemerintah dan presiden yang baru tidak berkewajiban berkomitmen terhadap kesepakatan tersebut," kata Larijani dalam sebuah pertemuan dengan Pembicara Parlemen Armenia Ara Babloyan di Saint Petersburg.
Penolakan untuk mendukung komitmen Iran terhadap kesepakatan nuklir internasional terjadi, meski Badan Tenaga Atom Internasional berulang kali mengkonfirmasi kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan tersebut selama delapan kali.
Larijani mengatakan, penandatangan lain perjanjian tersebut menentang langkah Amerika Serikat. Baginya, Babloyan mendukung perjanjian nuklir tersebut, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, dengan mengatakan, ini adalah kesepakatan internasional.
Di tempat lain dalam pembicaraannya dengan Babloyan, Larijani mengatakan, Iran menyambut perluasan hubungan dengan Armenia, terutama di wilayah ekonomi.
"Armenia adalah negara tetangga yang bersahabat dengan Iran yang memiliki hubungan baik dan kerjasama."
Larijani juga mengatakan, "Armenia memainkan peran penting dalam perdamaian dan stabilitas regional. Dalam situasi volatil saat ini yang diciptakan oleh Amerika Serikat, solidaritas regional akan sangat berguna dan efektif."
Ia juga menyerukan perluasan hubungan di berbagai bidang. Babloyan juga mengundang Larijani untuk berkunjung ke Armenia.
KEYWORD :Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat