Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini (Foto: Financial Tribune)
Jakarta - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini :mengatakan tidak ada negara yang dapat mengakhiri secara sepihak kesepakatan nuklir Iran 2015.
"Kesepakatan nuklir Iran tidak diakhiri secara sepihak. Ini bukan perjanjian bilateral, namun sebuah Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya dalam sebuah artikel yang dipublikasikan pada Senin (16/10)
"Jumat lalu, setelah berbicara dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat, Rex Tillerson dan mendengarkan pidato Presiden Trump, saya mendukung penuh Uni Eropa terhadap kesepakatan tersebut," tambahnya, dilansir Tehran, Rabu (18/10)
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
"Pagi ini saya berbicara dengan Direktur Badan Energi Atom Internasional, Yukiya Amano, ia menegaskan sekali lagi Iran memenuhi semua komitmennya terkait kesepakatan tersebut, dan IAEA terus memiliki akses penuh ke semua situs yang diminta untuk memeriksa pekerjaan verifikasi dan pemantauan."
Mogherini dikabarkan akan mengunjungi Washington pada bulan November dan bertemu dengan anggota Administrasi dan Kongres terkait kesepakatan nuklir.
Uni Eropa mengeluarkan sebuah pernyataan pada Senin setelah seorang menteri luar negeri bertemu di Luksemburg yang bersikeras bahwa blok 27 negara tersebut berkomitmen untuk melakukan implementasi nuklir yang penuh dan efektif.
Juga Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengeluarkan pernyataan, mereka memiliki pertukaran luas dan konstruktif dalam berbagai isu - termasuk kebutuhan untuk melestarikan kesepakatan nuklir Iran.
Presiden Amerika Seriakt Donald Trump secara resmi mengumumkan pada Jumat, ia tidak akan mengesahkan kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir Iran.
Trump mengancam untuk menghentikan JCPOA jika ia tidak dapat mencapai solusi yang bekerja dengan Kongres dan sekutunya untuk mengubah kesepakatan nuklir.
Setelah pidato Trump, Amano menegaskan kembali Iran sepenuhnya melaksanakan komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir.
Kesepakatan nuklir ditandatangani selama pemerintahan Obama antara Iran, AS, Inggris, Prancis, China, Rusia, Jerman, dan Uni Eropa pada bulan Juli 2015 dan mulai berlaku pada bulan Januari 2016.
KEYWORD :
Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat UE