Presiden Joko Widodo
Jakarta - Presiden Jokowi sebagai kepala negara harus banyak bicara ketimbang bekerja. Sebab, dengan banyak bicara akan memberi motivasi bagi bangsa Indonesia.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, melalui akun twitternya di @fahrihamzah, Rabu (18/10). Misalnya, kata Fahri, di Amerika ada istilah politik umum; Bully Pulpit. Itulah dasar pemimpin Amerika banyak bicara."Lihatlah di CNN dan Fox News. Presiden Amerika tiap hari ngomong aja kerjanya. Di channel lokal presiden kita kerja aja kerjanya," kata Fahri.Kata Bully, Fahri menjelaskan, memiliki arti "menggertak" bahkan sekarang banyak berkonotasi negatif. Kata pulpit artinya "mimbar". "Tapi Bully Pulpit sebagai konsep adalah penggunaan posisi publik yang berpengaruh untuk meyakinkan publik," terangnya.Baca juga :
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Fahri mengatakan, dalam tradisi presidensialisme Amerika ada menteri urusan media (Press Secretary) yang satiap hari masuk TV dan bicara. Dan menteri ini tugasnya melayani media sampai puas hingga tidak ada pertanyaan lagi."Supaya utuh pesannya. Jadi baik presiden maupun juru bicaranya sangat aktif bahkan agresif untuk bicara. Karena bicara adalah kewajiban utama," kata Fahri.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Presiden Jokowi Fahri Hamzah Istana Negara