Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Ali Khamenei (Foto: Tehran Time)
Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, negaranya tidak akan mengindahkan "omong kosong Donald Trump," dan menjadi pertama melanggar kesepakatan nuklir 1015
Khamenei, dalam reaksi pertamanya sejak Donald Trump mendeklarasikan kesepakatan Iran, mengatakan, "kita tidak akan merusak kesepakatan nuklir selama pihak lain belum mencabutnya, tapi jika mereka melakukannya, kita akan memotongnya dalam potongan".
Pemimpin yang berusia 78 tahun itu mengatakan kepada mahasiswa di Teheran, Amerika Serikat marah karena Iran menggagalkan rencana di Lebanon, Suriah, Irak dan Mesir.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
"Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk menanggapi omong kosong dari presiden Amerika Serikat yang kejam," katanya, sesuai dengan transkrip pidatonya yang diposting di situs resminya.
"Amerika Serikat adalah agen Zionisme internasional, ASlah yang menciptakan Daesh (akronim bahasa Arab untuk ISIS) dan gerakan Takfiri (istilah Iran untuk kelompok ekstrimis Sunni)."
Khamenei mengatakan Amerika marah dengan peran Iran dalam memerangi ISIS. "Mereka marah karena Republik Islam berhasil menggagalkan rencana mereka di Lebanon, Suriah, Irak dan Mesir," katanya.
Khamenei bereaksi terhadap pidato pemberontakan Trump pada Jumat, di mana ia mengumumkan bahwa telah menetapkan kepatuhan Teheran atas perjanjian nuklir tersebut, langkah yang dapat menyebabkan berakhirnya kesepakatan tersebut.
"Berdasarkan catatan faktual yang telah saya sampaikan, saya mengumumkan hari ini, bahwa kita tidak dapat dan tidak akan membuat sertifikasi ini. Kami tidak akan terus menyusuri jalan yang bisa diperkirakan kesimpulannya lebih banyak kekerasan, lebih banyak teror dan ancaman nyata pelarian nuklir Iran," kata Trump di Gedung Putih.
Meskipun Trump ingin membubarkan kesepakatan tersebut, namaun negara-negara Eropa tetap bersikeras bahwa kesepakatan tersebut harus tetap berlaku.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, mengatakan pekan ini akan melakukan perjalanan ke Washington untuk mengulangi pesan Eropa mengenai kesepakatan tersebut. Pejabat tingkat tinggi dari Uni Eropa telah melobi Kongres Amerika Serika untuk mempertahankan kesepakatan tersebut.
KEYWORD :Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat UE