Minggu, 24/11/2024 08:57 WIB

Iran Minta Uni Eropa Lawan Kebijakan Amerika Serikat

Khamenei, yang memiliki keputusan akhir mengenai masalah negara Iran, menyambut baik dukungan Eropa namun mengatakan hal itu belum cukup.

Ali Khamenei

Ankara - Pemimpin Tertinggi Iran,  Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Teheran akan mematuhi perjanjian nuklir 2015 bersama kekuatan dunia lainnya selama mereka menghormatinya. Namun, akan membubarkan kesepakatan itu jika Washington keluar dari kesepatan tersebut

Khamenei berbicara lima hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak mengesahkan kepatuhan Iran terhadap perjanjian disepakati di bawah pendahulunya Trump Barack Obama.

"Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktuku untuk menjawab omong kosong Presiden Amerika Serikat," kata Khamenei dalam sebuah pidato kepada para siswa di Teheran yang dikutip oleh televisi pemerintah.

"Kebodohan Trump seharusnya tidak mengalihkan perhatian kita dari tipu daya Amerika. Jika Amerika Serikat mengorbankan kesepakatan itu, kita akan menghancurkannya. Setiap orang harus tahu, sekali lagi Amerika akan mendapat tamparan di mulutnya dan akan dikalahkan oleh orang Iran."

Langkah Trump membuat Washington berselisih dengan pihak lain sesuai kesepakatan - Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, China dan Uni Eropa - mengatakan Washington tidak dapat secara sepihak membatalkan kesepakatan internasional yang diabadikan oleh resolusi PBB

Khamenei, yang memiliki keputusan akhir mengenai masalah negara Iran, menyambut baik dukungan Eropa namun mengatakan, hal itu belum cukup.

"Negara-negara Eropa menekankan dukungan terhadap kesepakatan tersebut dan mengutuk Trump. Kami menyambut baik hal ini, namun tidak cukup meminta Trump untuk tidak merusak kesepakatan tersebut. Eropa perlu melawan langkah-langkah praktis (diambil) oleh Amerika. "

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Iran setuju untuk mengekang program pengayaan uranium yang disengketakan tersebut dengan imbalan bantuan dari sanksi internasional yang melumpuhkan ekonominya, dan inspektur nuklir.

Trump menuduh Iran mendukung terorisme dan mengatakan kesepakatan 2015 tidak cukup untuk menghalangi jalannya untuk memperoleh senjata nuklir. Iran mengatakan pihaknya tidak tidak mengembangkan senjata nuklir dan pada gilirannya menyalahkan pertumbuhan kelompok militan seperti ISIS mengenai kebijakan Amerika Serikat dan sekutu regionalnya.

Dalam decertifying kesepakatan nuklir pekan lalu, Trump memberikan Kongres Amerika Seriakt 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan kembali sanksi ekonomi kepada Teheran yang dicabut di bawah pakta tersebut.

KEYWORD :

Iran Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat UE




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :