Duterte mengenakan helm 5 bintang AFC (Foto: Asiancorrespondent)
Manila – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan bahwa dia tidak segan-segan turun ke lapangan untuk menembak mati pelaku narkoba. Pernyataan ini sekaligus jawaban atas keresahan masyarakat yang tidak menginginkan aparat polisi sebagai petugas anti-narkoba.
Seperti diketahui, sebelumnya citra kepolisian Filipina tercoreng lantaran dituding membunuh ribuan orang dan penyalahgunaan wewenang. Karena itu, Duterte langsung menarik polisi dan menggantinya dengan PDEA. Meskipun secara jumlah, kepolisian jauh lebih banyak ketimbang PDEA, yakni 165.000 personil berbanding 2.000 petugas.
“Mereka yang memperkosa anak-anak, yang memperkosa wanita dan anak laki-laki, jika kalian (masyarakat, Red) tidak ingin polisi, di sini ada saya sekarang. Saya akan keluar menembak mereka. Jika tidak ada yang berani melakukannya, saya akan menarik pelatuknya,” kata Duterte dikutip dari ITV, Minggu (22/10).
Meski sudah memiliki PDEA, Duterte masih mempertimbangkan kembali menggunakan polisi, bila petugas anti-narkoba bikinannya itu tidak memberikan hasil yang baik dalam pemberantasan narkoba.
“Kita lihat enam bulan ke depan. Jika keadaan bertambah buruk lagi, saya akan katakan kepada ‘kera’ ini: Kembalilah ke pekerjaan, hanya kalian yang bisa mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
KEYWORD :Filipina Duterte Narkoba