Presiden John F. Kennedy dan Presiden RI Sukarno mendekati pintu terbuka sebuah mobil di luar pintu masuk Selatan ke Gedung Putih, Washington, D.C pada 24 April 1961 (Koleksi: White House)
Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak keberatan bila dokumen-dokumen yang berisi pembunuhan mantan Presiden AS John F. Kennedy dibuka untuk umum.
Padahal, sebagai kepala negara, bisa saja ia memerintahkan pembeberan dokumen-dokumen tersebut dibatalkan, dengan alasan membahayakan intelijen, penegakan hukum, operasi militer, hingga hubungan internasional.
“Saya sebagai presiden, mengizinkan seluruh dokumen JFK (John F Kennedy) yang telah lama disimpan, agar dikeluarkan, dan bisa diakses oleh publik,” kata Trump lewat akun Twitternya, Minggu (22/10).
Arsip Nasional AS menyimpan seluruh dokumen terkait pembunuhan Presiden Kennedy pada 1963. Dikutip dari The Guardian, terdapat 3.000 dokumen yang belum pernah dilihat oleh publik, dari 30.000 dokumen sebelumnya yang sudah dirilis dengan redaksi.
Kennedy, Presiden AS pasca Eisenhower tewas secara mengejutkan saat ia sedang berada di atas iring-iringan mobil di Dallas pada 22 November 1963. Dia adalah presiden ketiga yang dibunuh, setelah Abraham Lincoln pada 1865, dan William McKinley pada 1901.
KEYWORD :Amerika Serikat Donald Trump John Kennedy Arsip