Ketua DPR RI, Setya Novanto, di World Parliamentary Forum, Nusa Dua Bali, Rabu (6/9).
Jakarta - Rapat Paripurna DPR RI (25/10/17) mengesahkan APBN 2018 yang ditetapkan Rp 2.220,9 triliun. Lebih tinggi dari APBN 2017 senilai Rp 2.080,45 triliun, dan dari APBNP 2017 senilai Rp 2.133,29 triliun.
Postur APBN 2018 disusun berdasarkan asumsi makro, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, suku bunga SPN tiga bulan 5,2 persen, dan nilai tukar Rp 13.400 per USD. Target pendapatan negara dari penerimaan pajak Rp 1.618,1 triliun dan bukan pajak Rp 275,4 triliun.Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) menyambut positif peningkatan postur APBN 2018. Setnov yakin, peningkatan ini bisa menstimulus pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan prinsip berkeadilan."DPR dan Pemerintah tak main-main dalam membahas APBN. Kami rapat sampai tengah malam. Bahkan Badan Anggaran dan Pemerintah baru selesai membahas APBN 2018 pada Rabu dinihari. Semuanya untuk memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan oleh APBN, benar-benar untuk kesejahteraan rakyat," kata Setnov.Baca juga :
DPR Harap Sektor Pertanian Tumbuh Kuat di 2025
Tak hanya itu, Setnov juga berharap pembangunan di daerah dapat terangsang dengan adanya transfer ke daerah dan Dana Desa dari APBN 2018 yang dialokasikan Rp 766,2 triliun."Presiden Jokowi saat ini sedang mengebut pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Sehingga konektifitas antar daerah, serta jalur distribusi barang dan jasa bukan lagi menjadi halangan. Ditambah dengan adanya dana transfer ke daerah dan dana desa, ini semua bisa memajukan perekonomian daerah," papar Setnov.
DPR Harap Sektor Pertanian Tumbuh Kuat di 2025
Warta DPR Ketua DPR Setya Novanto