Sabtu, 23/11/2024 07:15 WIB

Duterte: UE Pergilah ke "Neraka"

Bukan hanya UE yang diminta ke neraka, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah jadi korban

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers

Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte lagi-lagi mengecam Uni Eropa (UE), karena hanya mengutip statistik jumlah korban tewas atas perang obat-obatan di negara tersebut.

Berbicara di Malacañang, Duterte mengatakan, Uni Eropa bisa masuk neraka jika tidak mendengarkan penjelasan utusan khusus untuk blok tersebut, mantan Senator Edgardo Angara.

"Saya menunjuk Senator Angara, sebagai utusan ke UE. Saya sudah memberikan penjelasan bagaimana menjelaskan kepada mereka, tapi saya berkata kepadanya, jika mereka mendengarkan Anda, maka baik, tapi  jika tidak, mereka semua bisa masuk neraka," jelasnya 

Uni Eropa mengancam akan menuntut Duterte di hadapan pengadilan internasional karena perangnya terhadap narkoba. Namun Duterte mengatakan, "Silakan saja, tidak masalah, tapi beri saya audiens yang berpendidikan." 

Bukan hanya UE yang diminta ke neraka, mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah jadi korban lantaran menaruh perhatian jumlah korban tewas atas perang obat-obatan di negara tesebut 

GMA News melaporkan Filipina pada awal Mei menginformasikan kepada UE, mereka tidak akan lagi menerima bantuan pembangunan dari pihak asing. Duta Besar Franz Jessen, mengatakan, keputusan memotong bantuan dari UE akan berarti hilangnya dana hibah sekitar 250 juta Euro ATU USD 278,73 juta yang sebagian besar dialokasikan untuk masyarakat Muslim.

"Pemerintah Filipina telah memberi tahu kami, mereka tidak lagi menerima hibah baru dari UE," katanya, dilansir Anadolu Agency, Kamis (26/10)

Namun, Sekretaris Luar Negeri Alan Peter Cayetano mengklarifikasi, bahwa pemerintah tidak tertarik  menerima hibah dari negara lain jika disertai dengan syarat-syarat tertentu.

"Ini bukan hanya UE, saya sudah mendiskusikannya dengan Presiden tadi malam, kebijakan itu semua negara," kata Cayetano dalam wawancara media di Manila tentang menolak bantuan asing dengan syarat yang dapat membahayakan kedaulatan negara tersebut.

"Jika Anda memberi kami persyaratan yang akan mempengaruhi kedaulatan kami untuk memberi Anda hak untuk mencampuri urusan dalam negeri kami, kami tidak akan menerima sumbangan itu," tambahnya.

 

KEYWORD :

Filipina Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :