Marlen Sitompul | Kamis, 26/10/2017 23:57 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyampaikan bahwa Islam perlu mengusulkan desain dan roadmap peradaban agar berkontribusi lebih kongkret dalam pembangunan bangsa.
Hal ini disampaikan Fahri dalam Rapat Pleno ke-21 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertema "Lanskap Islam di Daerah: Masalah dan Solusi, Jakarta Rabu (25/10).
Rapat pleno dilaksanakan sebagai rekomendasi kongres umat Islam Indonesia ke-6 di Yogyakarta, yakni agar MUI memberi perhatian lanskap Islami atau budaya Islam di daerah yang ditengarai terlindas proses modernisasi sehingga mengalami pergeseran.
Fahri menyampaikan, tiga permasalahan lanskap Islam di Indonesia adalah hilangnya narasi kolektif bahwa Indonesia dibangun dari kesultanan Islam, infrastruktur ekonomi, dan infrastruktur kepemimpinan.
"Narasi kolektif bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari kesultanan Islam dan dipimpin oleh para sultan itu tidak boleh hilang, bahkan harus dirajut kembali," kata Fahri.
Soal kepemimpinan, kata Fahri, cukup penting karena desain peradaban Islam harus ada di tangan seorang pemimpin yang paham negara sekaligus fasih beragama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin yang baru saja ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban menyatakan, lanskap Islam harus direkonstruksi.
Menurutnya, buah pikir
Fahri Hamzah yang sengaja dihadirkan sebagai ‘Seed Speaker’ dalam forum, perlu didukung. "Melihat kembali ‘legacy’ kesultanan Islam lalu menatap ke depan membangun desain Islam yang integral adalah pendekatan yang kita butuhkan," kata Din.
Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI dihadiri juga oleh Didin Hafidhuddin, pengurus Dewan Pertimbangan MUI dan sekitar 25 anggota yang mewakili ormas Islam, kampus dan pesantren. Acara juga dihadiri beberapa anggota DPR RI, Saleh Partaonan Daulay.
KEYWORD :
Warta DPR Pimpinan DPR Fahri Hamzah