Bom Hidrogen (Foto: Financial Tribune)
Beijing - Ilmuwan China memberikan peringatan keras kepada Pyongyang, jika Korea Utara ingin menguji coba senjata nuklirnya, negara tersebut harus menemukan lokasi baru selain pegunungan Punggye-ri di mana enam tes sebelumnya dilepaskan.
Menurut ilmuan China, gunung tersebut berisiko roboh, yang berujung limbah nuklir akan mengaliri kawasan terdekat Beijing. "China tidak dapat duduk dan menunggu sampai gunung tersebut meletus," kata seorang peneliti Universitas Peking kepada South China Morning Post pada Jumat, (27/10)
"Mungkin warga Korea Utara sendiri menyadari, situs tersebut sudah tidak layak lagi digunakan uji coba nuklir. Seandainya mereka masih ingin melakukannya, mereka sebaiknya mencari tempat lain," kata periset yang mencatat, instrumen China dapat mendeteksi dampak nuklir ketika dilepas dikawasan tersebut, dan saat ini akan sulit untuk dijegah."
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Uji coba nuklir pada 3 September, yang dikabarkan bom hidrogen, menyebabkan ledakan sekitar 100 sampai 250 kiloton, Hans Kristensen, direktur proyek Informasi Nuklir di Federation for American Scientists, mengatakan kepada Sputnik News pada awal September. "ledakan itu mengalami signifikan atas tes nuklir Korea Utara sebelumnya, kata ahli tersebut.
Sebuah delegasi ilmuwan China memberi penjelasan kepada pejabat Korea Utara mengenai kekhawatiran mereka tentang radiasi nuklir yang bocor dari lokasi yang berjarak 80 km dari perbatasan China selama serangkaian perundingan yang berlangsung di Beijing pada akhir September, menurut SCMP.
Ilmuwan China Wei Shije mengatakan kepada Telegraph Inggris bulan lalu masalahnya cukup serius dan kebocoran nuklir tidak dapat dihindari. Ini hanya masalah waktu untuk mendeteksi, sebab ada tanda di gunung tersebut zat radioaktif akan bocor."
China Korea Utara Nuklir Punggye-ri