Sabtu, 23/11/2024 14:20 WIB

Duterte Minta AS Berhenti Ancam Korut

Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Amerika Serikat berhenti mengancam Korea Utara dan mulai meyakinkan pemimpin Kim Jong-Un, bahwa tidak ada rencana untuk mengusirnya

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat memberikan keterangan pers

Filipina - Menjelang pertemuannya dengan Presiden Donald Trump bulan depan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Amerika Serikat berhenti mengancam Korea Utara dan mulai meyakinkan pemimpin Kim Jong-Un, bahwa tidak ada rencana untuk mengusirnya. 

Dalam sebuah pidato di televisi sebelum berangkat ke Tokyo, Duterte mengatakan bahwa Amerika Serikat, Jepang, China dan Korea Selatan harus duduk bersama pemimpin Korea Utara untuk menangani uji coba senjata dan rudal rezim Pyongyang. Korea Utara akan menjadi agenda utama ketika para pemimpin keempat negara tersebut bertemu dengan rekan-rekan mereka di Asia Tenggara di Manila bulan depan, katanya.

"Katakan padanya tidak ada yang mengancamnya, bahwa tidak akan ada perang," kata Duterte, merujuk pada pemimpin Korea Utara.

"Jika Anda bisa menurunkan, menghentikan ancamannya, itu sama juga berlaku dengan Amerika, hanya untuk meyakinkannya, tidak ada yang mengejarmu," tambahnya dilansir Bloombergh, Senin (30/10)

Pemimpin Filipina juga mengatakan, ia akan menangani Trump dengan cara yang paling benar. Selain itu, ia akan berbicara dengan presiden Amerika Serikat dengan irama yang sama.

Duterte mengatakan ia akan membahas ancaman regional yang ditunjukkan oleh Korea Utara dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Senin. Abe sangat mendukung jalur Trump di Pyongyang, ia berulang kali mengatakan menyukai tekanannya demi mencapai dialog untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Abe dan Duterte membangun hubungan dekat, terlihat Abe mengunjungi rumah presiden Filipina di Davao pada Januari dan menghindari kritik apapun terhadap kampanye anti narkoba kontroversialnya.

Pada kunjungan pertamanya ke Jepang dalam setahun, Duterte juga akan meminta bantuan dalam membangun kembali Kota Marawi, yang mengalami kerusakan parah selama pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan yang berafiliasi dengan ISIS. Ia juga mengatakan, mereka akan membahas cara untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara.

KEYWORD :

Amerika Serikat Filipina Rodrigo Duterte




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :