Presiden China, Xi Jinping menghadiri sebuah pertemuan besar dalam rangka memperingati 90 tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Aula Besar Rakyat Di Beijing, China, 1 Agustus 2017 (Xinhua)
Seoul - Presiden China, Xi Jinping akhirya membalas pesan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Dengan nada yang tak biasa, ia mengharapkan hubungan baik dan stabil antara kedua negara tersebut.
Sebelumnya Kim Jong un mengucapkan selam atas terpilihnya kembali sebagai pemimpin Partai Komunis China (CPC) yang berkuasa pada Kongres Partai ke-19, setidaknya akan berkuasa hingga 2022.
"Saya berharap, di bawah kepemimpinan yang baru, pihak China akan melakukan upaya bersama dengan pihak Korea Utara mempromosikan kesehatan yang berkelanjutan dan perkembangan hubungan kedua negara yang stabil," kata Xi, dikutip Korean Central News Agency ( KCNA).
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Pemimpin China menekannya perlunya membela perdamaian regional, stabilitas dan kesejahteraan bersama," tambahnya.
Pertukaran pesan ramah antara Xi dan Kim, merupakahan hal yang tak biasa di tengah pandangan bahwa hubungan China dengan sekutu lama tidak seperti sebelum Kim mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011. Mereka belum mengadakan pertemuan puncak dengan satu sama lain. Pengiriman pesan ramah satu sama lain terjadi pada Juli tahun lalu saat merayakan ulang tahun ke-55 perjanjian pertahanan timbal balik mereka.
China, yang berusaha memainkan peran bertanggung jawab di masyarakat internasional, tampaknya terganggu oleh provokasi berulang dari tetangganya. Beijing dilaporkan telah memperkuat sanksi terhadap Pyongyang karena uji coba nuklirnya yang terakhir pada September.
Pada Selasa, China mengumumkan kesepakatan dengan Korea Selatan untuk mengakhiri perselisihan mereka selama setahun karena penyebaran sistem pertahanan rudal THAAD di wilayah tersebut
"Jelas, China lebih aktif dalam hubungannya dengan Korea Selatan. Kita perlu memperhatikan posisi China dalam hubungannya dengan Korea Utara," kata seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, yang tidak ingin diidentifikasi.
Ia mengatakan sebuah delegasi China yang berprofil tinggi dapat berkunjung ke Korea Utara dalam waktu dekat untuk mendapatkan briefing mengenai hasil kongres partai komunisnya, seperti yang terjadi setelah sesi sebelumnya di tahun 2012.
Para ahli menunjukkan Beijing menempatkan prioritas untuk melanjutkan perundingan denuklirisasi.
"Jika Korea Utara terus menembakkan rudal dan melakukan uji coba nuklir, China akan mencoba secara aktif untuk membuka fase dialog," kata Suh Jeong-kyung, seorang profesor di institut penelitian Sungkyunkwan University China.
"China akan berusaha untuk memamerkan perannya sebagai negara ketua perundingan enam negara."
KEYWORD :China Korea Utara Amerika Serikat Nuklir