Sabtu, 23/11/2024 11:17 WIB

Pimpinan KPK Disebut Tak Berani Tegas di Kasus Anak Buah

Gedung KPK RI (foto: Jurnas)

Jakarta - Ketegasan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang belum mengambil sikap ‎terkait ‎kasus teror penyiraman air keras Novel Baswedan dipertanyakan. Sebab, hingga kini kasus teror tersebut belum berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.‎

"Ini kok aneh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi gak vokal, ada kecenderungan komunikasi, kecenderungan engga berani," ucap ‎Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam diskusi‎ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/11/2017).

Kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK tersebut sudah memasuki hari ke-206. Akan tetapi hingga kini belum ada pelaku maupun dalang dalam teror penyiraman air keras itu.‎

Dahnil menduga pimpinan KPK jilid IV cenderung kurang berani bersikap soal kasus ‎yang berhubungan dengan Korps Bhayangkara. Terlebih, kata Dahnil, pihak Kepolisian hingga kini belum dapat mengungkap kasus yang menyerang penyidik KPK tersebut.

"Ada kecenderungan enggak berani, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sikapnya harus terang, itu kan anak buahnya," ungkap Dahnil.

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti menyebut sudah 60 saksi yang diperiksa jajaran kepolisian dalam pengusutan kasus tersebut. Hal itu berdasarkan pemaparan dari penyidik Polri kepada Kompolnas.

‎Dari mayoritas 60 saksi tersebut, kata Poengky, pihak kepolisian masih minim alat bukti untuk menjerat pelaku teror. "Dari paparan penyidik, mereka kesulitan bukti dan saksi, ada 60 saksi yang diperiksa dan enggak smua melihat secara langsung," ‎ujar Poengky.

Dijelaskan Poengky, kesulitan penyidik kepolisian dalam mengungkap pelaku yang diantaranya karena peristiwanya terjadi di malam hari, serta pelaku menggunakan penutup kepala. Alhasil ‎60 saksi yang sudah diperiksa pihak kepolisian belum dapat menjelaskan informasi secara detail.

‎"Ini yang membuat jangan sampai polisi salah tangkap, berakibat pelanggaran HAM. Kami berharap pihak yang mengetahui, kelurga kalau mengetahui, ikut memberikan informasi," ujar Poengky.

KEYWORD :

KPK dahnil simanjuntak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :