Sabtu, 23/11/2024 11:26 WIB

Amerika Serikat akan Pantau Myanmar

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert mengatakan masalah tersebut telah dibawa ke tingkat otoritas tertinggi di pemerintahan Gedung Putih.

Pengunsi Rohingya (Foto: AFP)

Dhaka - Pemerintah Amerika Serikat akan terus memantau pemerintah Myanmar, setelah ratusan ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

"Kami akan terus mengevaluasi situasi di wilayah tersebut," kata Simon Henshaw, Asisten Asisten Sekretaris Negara untuk Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi, kepada wartawan dalam konferensi pers di Dhaka usai mengunjungi kamp-kamp di Cox`s Bazar dimana ratusan ribu pengungsi Rohingya berlindung

"Kami akan menyelidi secara penuh kasus tersebut, dan meminta mereka yang melakukan (kekejaman) bertanggung jawab," katanya.

"Luar biasa mengerikan, hanya dalam waktu dua bulan lebih dari setengah juga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh," tambahnya

Delegasi tujuh anggota yang dipimpin oleh Henshaw mengunjungi Myanmar dari 29 Oktober sebelum berkunjung ke Bangladesh pada Rabu (1/11). Ia juga Cox`s Bazar pada Kamis (2/11).

"Selama pertemuan dengan pejabat pemerintah Myanmar, kami mengatakan adalah tanggung jawab mereka mengembalikan situasi yang aman dan stabil di negara bagian Rakhine. Juga menjadi tanggung jawab mereka menyelidiki dugaan kekejaman," kata  Henshaw, dilansir Reuters, Minggu (5/11)

Delegasi tersebut juga meminta Myanmar mengizinkan etnis Rohingya kembali ke tanah mereka dan untuk merehabilitasi desa-desa yang dibakar. Ia mengatakan, mereka dikejutkan oleh laporan Rohingya tentang kekejaman, pembunuhan dan serangan seksual.

"Delegasi tersebut meminta pemerintah Myanmar memberi izin kepada wartawan dan organisasi internasional, sehingga mereka dapat melihat situasi di lapangan sesungguhnya," katanya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert mengatakan masalah tersebut telah dibawa ke tingkat otoritas tertinggi di pemerintahan Gedung Putih

"Pernyataan terkait situasi di Myanmar telah dikeluarkan dari Gedung Putih dan juga dari Departemen Luar Negeri," jelasnya

Ia mengatakan delegasi tersebut akan memperbarui Sekretaris Negara Amerika Serikat Rex Tillerson sebelum kunjungannya ke Myanmar pada 15 November.

Seorang pejabat keamanan senior mengatakan, Sekitar 2.500 pengungsi Rohingya menyeberang ke Bangladesh pada  Jumat (3/11) melalui dua penyeberangan perbatasan 

"Para pengungsi tersebut telah dikirim ke kamp-kamp yang berbeda di bawah pengawasan Angkatan Darat Bangladesh," kata Mayor Mohammad Iqbal, Wakil Komandan Penjaga Perbatasan Bangladesh dari distrik Cox di Bazar kepada Reuters, Sabtu (4/11)

KEYWORD :

Myanmar Bangladesh Rohignya PBB Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :