Pangeran Alwaleed bin Talal (Foto: Reuters/Neil Hall/Files)
Riyadh - Komite anti-korupsi Arab Saudi menahan sebelas pangeran, termasuk miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal atas dugaan keterlibatan Korupsi. Komite yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman, dilakukan pada Sabtu (4/11) malam juga menahan empat menteri yang masih aktif dan puluhan mantan menteri.
Alwaleed bin Talal merupakan pangeran terkaya di Saudi bahkan dunia. Penangkapan Alwaleed bin Talal diyakini akan mengejutkan banyak orang.
Alwaleed bin Talal mengendalikan perusahaan investasi Kingdom Holding. Ia juga merupakan pemegang saham terbesar di Citigroup C.N. Kingdom memiliki saham di Rupert Murdoch`s News Corp (NWSA.O) dan situs microblogging Twitter.
Pada hari yang sama, Raja Salman menunjuk dua menteri yang bertugas di bidang ekonomi dan kemanan nasional.
Menteri Garda Nasional, Pangeran Miteb bin Abdullah diganti oleh Khaled bin Ayyaf, sementara Menteri Perekonomian Adel Fakieh digantikan wakilnya, Mohammed al-Tuwaijri
Pangeran Miteb, anak pilihan almarhum Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai pemimpin utama takhta sebelum kenaikan Pangeran Salman yang tak terduga dua tahun lalu.
Perombakan Kabinet membantu mengkonsolidasikan kendali Pangeran Mohammed terhadap lembaga keamanan kerajaan, yang telah lama dipimpin oleh cabang-cabang kuat dari keluarga penguasa.
Pangeran Salman, yang pernah terjerat korupsi di tingkat tertinggi, akan diberi kuasa anti korupsi baru, yaitu diberi wewenang luas untuk memilih kasus, mengeluarkan surat perintah penangkapan dan kejadian perjalanan, dan membekukan aset.
"Tanah air tidak akan ada kecuali jika korupsi dicabut dan koruplah yang bertanggung jawab," kata keputusan kerajaan tersebut.
KEYWORD :Arab Saudi Alwaleed Mohammed bin Salman