Menristekdikti Mohamad Nasir melakukan penanaman pisang di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (5/11)
Meulaboh - Pemerintah mendukung penuh penanaman 36 varietas pisang lokal, yang dikembangkan oleh Universitas Teuku Umar (UTU).
Untuk program jangka panjang, tanaman pisang yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar itu, ditarget jadi rujukan pusat penelitian tentang pisang se-nusantara
Tidak hanya menanam varietas pisang yang sudah ada, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menantang perguruan tinggi yang terletak di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat itu menciptakan varietas baru lewat persilangan.
"Ini dalam rangka mewujudkan sebuah pusat penelitian pisang se-Indonesia untuk dijadikan rujukan dunia," kata Menristekdikti Mohamad Nasir saat melakukan penanaman pisang dan padi di UTU, Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (5/11).
"Selanjutnya coba dikembangkan melalui breeding, bagaimana kombinasi pisang satu dan pisang lain bisa menghasilkan jenis baru. Nah, ini diharapkan bisa dihasilkan dari UTU," tambah Nasir.
Agar tanaman pisang lebih produktif, Menteri Nasir mengimbau UTU berinovasi untuk menghasilkan pisang bertandan tiga sekaligus. Khusus pisang bertandan tiga, kata Nasir, sudah dipraktikkan oleh perguruan tinggi di Bangka Belitung.
"Satu pohon bisa menghasilkan tiga tandan pisang. Itu pernah ada di Universitas Bangka Belitung yang saat ini sedangkan kami kembangkan," ujarnya.
Sementara itu, Rektor UTU Jasman J Ma`ruf menyambut tantangan Menteri Nasir. Memang saat ini baru 36 varietas yang ditanam oleh UTU. Namun, dalam beberapa tahan ke depan, Jasman menargetkan ratusan varietas bisa ditanam di lahan tanaman pisang UTU.
"Sekarang baru ada 36 varietas yang kami dapatkan dari seluruh Aceh. Dalam beberapa tahun ke depan, kami akan tambah hingga ratusan jumlah koleksi pisang dari nusantara. Ini kita sudah siapkan lahan 10 hektar," terang Jasman.
KEYWORD :
Pendidikan Universitas Teuku Umar Kemristekdikti Mohamad Nasir