Sabtu, 23/11/2024 21:09 WIB

Saudi Tuding Lebanon Deklarasi Perang di Riyadh

Menurut Menteri Luar Negeri Saudi untuk Urusan Teluk, Thamer al-Sabhan, Hizbullah dituduh menyelundupkan narkoba dan memberikan pelatihan teroris kepada anak-anak Saudi

Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri (Foto: Reuters / Mohamed Azakir)

Riyadh - Pemerintah Arab Saudi menuduh Lebanon mendeklarasikan perang di Arab Saudi dengan mengizinkan kelompok Hizbullah melawan Kerajaan Teluk. Sebelumnya, kelompok militan Lebanon menuduh Saudi memaksa Perdana Menteri Libanon Saad Hariri keluar dari jabatannya.

Hariri tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (4/11) dalam sebuah pernyataan di televisi yang disiarkan di Arab Saudi. Dalam pidato pengunduran dirinya, Hariri menuduh Iran dan Hizbullah memiliki keinginan untuk menghancurkan dunia Arab.

Keesokan harinya, pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, menuduh Arab Saudi memaksa Hariri keluar dari jabatannya dan menulis pengunduran dirinya. Sementara itu, Teheran dengan tegas menolak tuduhan Hariri, yang mengatakan Iran hanya mencari perdamaian dan stabilitas dan menunjukkan hubungan sangat baik dengan Beirut.

Di tengah ketidakpastian politik, pada Senin (6/11) portal Al-Arabiya milik Saudi melaporkan, Raja Salman telah bertemu dengan Hariri di Riyadh, di mana raja tersebut menjelaskan rincian dugaan serangan Hizbullah terhadap Arab Saudi.

Menurut Menteri Luar Negeri Saudi untuk Urusan Teluk, Thamer al-Sabhan, Hizbullah dituduh menyelundupkan narkoba dan memberikan pelatihan teroris kepada anak-anak Saudi. Dalam pertemuan tersebut, Raja Salman diduga menuduh kelompok militan Lebanon terlibat dalam setiap tindakan teroris yang mengancam Arab Saudi," Al-Arabiya melaporkan.

Penguasa kerajaan juga diduga bersumpah untuk menggunakan semua cara politis dan lainnya untuk menghadapi Hizbullah, yang dia sebut sebagai "Partai Setan."

"Kami akan memperlakukan pemerintah Lebanon sebagai pemerintahan yang mengumumkan perang karena milisi Hizbullah," kata Al-Sabhan kepada al-Arabiya. "Lebanon diculik oleh milisi Hizbullah dan di belakangnya adalah Iran."

"Kami mengharapkan pemerintah Lebanon bertindak untuk mencegah Hizbullah," kata menteri tersebut. "Orang-orang Lebanon harus semua tahu risiko ini dan bekerja untuk memperbaiki masalah sebelum mereka mencapai titik tidak bisa kembali."

Al-Sabhan tidak menjelaskan tindakan apa yang mungkin dilakukan Arab Saudi melawan Lebanon. Tidak ada reaksi segera dari Beirut, di mana Presiden Lebanon Michel Aoun belum menerima pengunduran diri perdana menteri tersebut. Aoun berencana untuk memutuskan masalah ini setelah Hariri kembali ke Lebanon dari Arab Saudi, juru bicara kepresidenan Nabih Berri mengatakan kepada wartawan pada Senin.

KEYWORD :

Arab Saudi Saad Hariri Lebanon Hizbullah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :