Iran menluncurkan roket luar angkas di Stasiun Luar Angkasa Nasional Imam Khomeini (Foto: Meher News Agency)
Jeddah - Pemerintah Amerika Serikat menuduh Iran melanggar undang-undang internasional karena mendistribusikan rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi ke Arab Saudi pada Sabut (4/11) akhir pekan lalu. Ia mengatakan, Gedung Putih tidak akan tutup mata terkait pelanggaran serius ini.
"Dengan mendistribusikan rudal ke milisi Houthi di Yaman, Korps Pengawal Revolusi Iran melanggar dua resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara bersamaan," kata duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley.
"Kami mendorong PBB dan mitra internasional untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban rezim Iran," tambahnya, dilansir Arab News, Rabu (8/11)
Iran memasok rudal yang ditembakkan ke Makkah pada bulan Juli, dan terakhir di Riyadh Sabtu lalu. Keduanya diluncurkan dari Yaman. Huthi membual pada Selasa (7/11) mereka memiliki rudal balistik dengan jarak tempuh 1.500km dan mengancam menyerang lebih banyak kota-kota di Arab Saudi dan UEA.
Haley menuduh Iran melakukan transaksi senjata ilegal dan dukungan militer di Yaman, Lebanon dan Suriah. Ia berulang kali meminta Dewan Keamanan PBB mengambil sikap yang lebih keras.
Berdasarkan resolusi DK PBB yang memperjuangkan kesepakatan nuklir Iran 2015, Teheran dilarang memasok, menjual atau mentransfer senjata ke luar negeri kecuali jika disetujui sebelumnya oleh DK.
Resolusi PBB terpisah terkait Yaman melarang pasokan senjata ke kepala milisi Abdul Malik Al-Houthi, dua komandan Houthi, mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, anaknya, dan mereka yang bertindak atas nama mereka atau ke arah mereka.
"Pilihan Washington sekarang adalah meminta komite sanksi Yaman yang beranggotakan 15 negara memasukkan daftar hitam individu atau kelompok terkait dengan iran, untuk meminta DK PBB menjatuhkan sanksi lebih keras," tambahnya
Dalam percakapan telepon pada Senin (7/11) malam, Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson keterlibatan rezim Iran dalam memasok milisi Houthi dengan rudal dianggap sebagai agresi militer langsung oleh rezim Iran dan dapat dianggap sebagai tindakan perang melawan Kerajaan.
Meski begitu, Kepala Garda Revolusi Iran membantah tuduhan Donald Trump yang menyebut Iran berada di balik penembakan rudal balistik di Arab Saudi dari Yaman. Ia menyebut tudingan tersebut salah satu fitnah dari Presiden Amerika Serikat. Ia juga menolak tuduhan dari Arab Saudi bahwa mereka memberikan dukungan finansial dan militer ke Huthi, dan menyalahkan krisis di Riyadh.
KEYWORD :
Arab Saudi Iran Yaman Houthi PBB