Sabtu, 23/11/2024 05:54 WIB

Jokowi Tak Leluasa Pilih Cawapres 2019

Presiden Jokowi tidak dapat leluasa untuk menentukan calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi dalam kontestasi di Pilpres 2019 mendatang. Apa alasannya?

Presiden Jokowi

Jakarta - Presiden Jokowi tidak dapat leluasa untuk menentukan calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi dalam kontestasi di Pilpres 2019 mendatang. Sebab, beberapa lembaga survei menyebut tingkat elektabilitas Jokowi di bawah 50 persen.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindoan mengatakan, elektabilitas Presiden Jokowi dari hasil beberapa survei masih di bawah 50 persen.

"Bahkan survei yang terbaru ini yang memotret spesifik provinsi, ada di beberapa provinsi elektabilitas bapak Jokowi ada di angka 40 persen ada yang 30 persen," kata Jansen, dalam diskusi bertajuk "Menakar Cawapres Potensial 2019", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/11).

Sebagai Capres incumben, kata Jansen, tentu angka di bawah 50 persen itu masih cukup kecil. Sebab, hal itu berkaitan dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi pada periode pertama.

Ia mencontohkan, ketika periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memasuki periode kedua, tingkat elektabilitasnya selaku incumben di atas 60 persen.

"Itu terkait langsung nanti dengan keleluasaan beliau memilih wakil presidennya, jadi kalau periode kedua bapak SBY karena selalu di atas 60 persen, bahkan ada yang sampai 70 persen, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja beliau periode pertama, leluasa dia memilih wakil presidennya," kata Jansen.

Kata Jansen, jika elektabilitas Presiden Jokowi masih di bawah 50 persen jelang pelaksanaan Pilpres 2019, maka dapat dipastikan tidak mudah untuk menentukan Cawapresnya.

"Kalau saya melihat di 2019 besok dengan angka-angka ini, bapak Jokowi tidak leluasa memilih wakil presidennya. Jadi dia butuh memang sosok wakil presiden yang kalau mendampingi dia bisa ikut mengerek suara dia naik ke atas," katanya.

KEYWORD :

Pilpres 2019 Presiden Jokowi Cawapres Pemilih Muslim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :