Sabtu, 23/11/2024 12:24 WIB

Hizbullah: Arab Saudi Deklarasikan Perang

Pemimpin Hizbullah mengatakan Arab Saudi  mengumumkan perang terhadap Lebanon dan kelompoknya yang didukung oleh Iran

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah terlihat di layar video saat berbicara dengan pendukungnya di Beirut, Lebanon pada 10 November 2017 (Reuters / Aziz Taher)

Beirut - Pemimpin Hizbullah mengatakan Arab Saudi  mengumumkan perang terhadap Lebanon dan kelompoknya yang didukung oleh Iran. Ia menuduh Riyadh menahan Saad al-Hariri dan memaksanya mengundurkan diri sebagai perdana menteri Libanon untuk mengacaukan negara tersebut.

Perancis merupakan negara Barat pertama yang menunjukkan, Arab Saudi menahan Hariri melawan keinginannya. Ia berharap agar Hariri memiliki kebebasan bergerak dan dapat sepenuhnya memainkan peran penting di Lebanon.

Sayyid Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, mengatakan penahanan Hariri, yang menyatakan pengunduran dirinya saat berada di Riyadh pada Sabtu lalu, merupakan penghinaan terhadap semua orang Lebanon. Ia harus kembali ke Lebanon.

"Kami katakan sebagaimana adanya bahwa Hariri ditahan di Arab Saudi dan dilarang kembali ke Lebanon hingga detik ini," Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi.

"Jelas bahwa pejabat Arab Saudi dan Saudi mengumumkan perang terhadap Lebanon dan Hizbullah di Lebanon," tambahnya, dilansir Reuters, Jumat (11/11)

Pada Senin (6/11) Arab Saudi menuding Lebanon dan Hizbullah mengumumkan perang terhadap kerajaan Teluk Arab yang konservatif.

Riyadh mengatakan Hariri adalah orang merdeka dan ia memutuskan untuk mengundurkan diri karena Hizbullah melepas tembakan di pemerintahannya. Arab Saudi menganggap Hizbullah sebagai musuh dalam konflik di Timur Tengah, termasuk Suriah dan Yaman.

Menteri Luar Negeri Ameerika Serkat Rex Tillerson memperingatkan negara-negara lain dan kelompok-kelompok yang menentang Lebanon, mengatakan Washington sangat mendukung kemerdekaan Lebanon dan menghormati Hariri sebagai mitra kuat Amerika Serikat, yang masih menganggapnya sebagai perdana menteri.

"Tidak ada tempat atau peran yang sah di Lebanon untuk pasukan asing, milisi atau elemen bersenjata selain pasukan keamanan yang sah dari negara Lebanon," kata Tillerson dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Tillerson mengatakan kepada wartawan pada Jumat (10/11) bahwa tidak ada indikasi bahwa Hariri ditahan di Arab Saudi melawan keinginannya namun Amerika Serikat memantau situasi tersebut.

Hariri belum mebuat pernyataan publik sejak mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi dari Arab Saudi, mengatakan bahwa dia takut akan pembunuhan dan menuduh Iran dan Hizbullah menaburkan perselisihan di dunia Arab.

Dua pejabat tinggi pemerintah Libanon, seorang politisi senior yang dekat dengan Hariri dan sumber keempat mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa pihak berwenang Lebanon meyakini Hariri ditahan di Arab Saudi.

KEYWORD :

Lebanon Arab Saudi Saad Hariri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :