Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) | (foto: Japan Today)
Manila - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyebut jeda Korea Utara dalam uji coba rudal seharusnya tidak memberi kesan negara tersebut sedang menghentikan pembangunan senjata.
"Terlalu dini untuk memulai pembicaraan dengan Pyongyang. Tidak ada gunanya pembicaraan demi perundingan. Sebab, saya yakin (Korea Utara) ia masih terus mengembangkan senjatanya," kata Abe kepada wartawan, dilansir Sputnik, Kamis (15/11)
Alih-alih mencoba mendorong Pyongyang ke dalam format dialog yang tidak mereka inginkan, Abe menyarankan agar sanksi yang lebih keras bisa membuat Korea Utara berbicara.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Menurut draf pernyataan bersama yang disepakati pada Selasa (14/11), Abe mengatakan kepada para pemimpin Asean Plus Three (ASEAN Countries and China, Jepang dan Korea Selatan) untuk mendesak Korea Utara agar menghentikan tindakan provokatif dan menciptakan susana yang kondusif untuk memulai dialog.
Para pejabat tersebut juga diharapkan memberi tahu Korea Utara agar mematuhi semua Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sehingga denuklirisasi Korut yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dipulihkan secara damai dapat terealisir.
Meski begitu, tidak semua orang sependapat dengan Jepang yang ingin melemahkan Korea Utara melalui sanksi lebih lanjut. China, tidak seperti Jepang, memiliki pengaruh kuat di kawasan ini dan telah lama menjadi advokat untuk berbicara dengan Pyongyang.
Fakta tersebut tidak hilang pada Abe, yang mengatakan bahwa ia akan memulai babak baru dengan Korea Utara dalam sebuah pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC.
Politisi berusia 63 tahun tersebut mengumumkan pada konferensi Selasa (14/11), bahwa ia akan bermitra dengan China dan Rusia untuk membujuk Korea Utara untuk menghentikan semua uji coba dan sasaran senjata nuklirnya.
Korea Utara, yang melepaskan beberapa uji coba rudal tahun ini, memicu kemarahan di Jepang setelah meluncurkan sebuah roket yang melewati Pulau Penambang Utara di bagian utara dari bulan September.
KEYWORD :Jepang Shinzo Abe Korea Utara Asean China