Sabtu, 23/11/2024 11:39 WIB

Tinggal Menghitung Jari, Hariri Tinggalkan Riyadh

Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri diperkirakan akan meninggalkan Arab Saudi menuju Prancis dalam waktu 48 jam, sebelum kembali ke Beirut

Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri, yang telah mengundurkan diri, tampil untuk pertama kalinya dalam wawancara bersama Fiture TV, diambil di kedai kopi di Beirut, Lebanon pada 12 November 2017. (Reuters / Jamal Saidi)

Beirut - Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri diperkirakan akan meninggalkan Arab Saudi menuju Prancis dalam waktu 48 jam, sebelum kembali ke Beirut untuk secara resmi mengajukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Libanon.

Sebelumnya, Presiden Lebanon, Michel Aoun mengatakan bahwa ia tidak akan menerima pengunduran diri Hariri hingga kembali ke Beirut untuk menawarinya dan menjelaskan alasannya.

Sumber-sumber kepresidenan Lebanon mengutip Aoun pada Kamis (10/11) yang mengatakan, Lebanon tetap berkomitmen pada kebijakan "disassociation, terutama di antara negara-negara Arab". Kebijakan disassociated umumnya dikenal di Lebanon berarti tetap berada di luar konflik regional. Dalam wawancaranya pada Minggu (12/11), Hariri berulang kali meminta disosiasi agar bisa dihormati.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam pernyataan pada Rabu (15/11) bahwa ia telah mengundang Hariri ke Prancis setelah berbicara kepadanya dan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Undangannya adalah berkunjung selama beberapa hari dan bukan tawaran pengasingan politik, kata Macron, berbicara di Jerman.

Menurut Reuters, Kamis (16/11), Hariri diperkirakan akan mengunjungi Prancis bersama keluarganya, kata sumber yang dekat dengan Hariri.

Hariri mengunjungi Riyadh pada 3 November sebelum tiba-tiba mengundurkan diri sehari kemudian, dan dia tetap tinggal di ibukota Saudi sejak saat itu. Pejabat tinggi Libanon dan politisi senior yang dekat dengan Hariri mengatakan kepada Reuters bahwa dia terpaksa berhenti.

Hariri dan Arab Saudi sama-sama menyangkal bahwa dia ditahan di Riyadh atau dipaksa untuk mengundurkan diri.

KEYWORD :

Lebanon Arab Saudi Saad Hariri Prancis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :