Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri, yang telah mengundurkan diri, tampil untuk pertama kalinya dalam wawancara bersama Fiture TV, diambil di kedai kopi di Beirut, Lebanon pada 12 November 2017. (Reuters / Jamal Saidi)
Kaira - Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri melalui Twitter miliknya pada Jumat (17/11) mengatakan sedang dalam perjalanan menuju bandara di Arab Saudi.
"Anggapan saya ditahan di Arab Saudi dan tidak diizinkan meninggalkan negara itu adalah sebuah kebohongan. Saya sedang dalam perjalanan ke bandara," kicau Hairi
Sebelumnya, seorang anggota partainya mengatakan Hariri akan meninggalkan Riyadh ke Prancis pada Jumat. Dan, ia tidak akan kembali ke Beirut setelah kunjungan tersebut.
Hariri mengumumkan pengunduran dirinya pada Sabtu (4//11) dalam sebuah perjalanan ke Arab Saudi. Keputusan mengejutkan itu membuat negaranya merosot ke dalam ketidakpastian di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Dalam pidato pendunduran dirinya di Riyadh, Hariri mengkritik kelompok Iran dan Hizbullah karena campur tangan mereka dalam urusan Arab. Hariri mengatakan takut hidupnya bernasib seperti ayahnya, almarhum perdana menteri Rafik Hariri, dibunuh pada 2005.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi mengatakan pengunduran diri Hariri adalah skenario yang diatur oleh Saudi, mendesak Riyadh untuk mengambil pendekatan yang realistis terhadap isu-isu regional.
"Seperti kata Aoun (presiden Lebanon), hubungan Iran-Lebanon sangat bersahabat dan Republik Islam selalu menghormati pendapat, kemerdekaan dan kebebasan Lebanon," kata Qassemi.
Lebanon Arab Saudi Saad Hariri Iran