Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: Financial Tribune)
New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak pihak berwenang Saudi untuk mencabut blokade yang diberlakukan di Yaman dan membuka kembali pelabuhan laut, udara dan darat negara itu segera.
Pada Kamis (16/11) Juru bicara ketua PBB, Stephane Dujarric, mengatakan, "Sekretaris jenderal sangat kecewa karena kami belum melihat tanda-tanda pencabutan blokade tersebut. Sekjen dan tim kemanusiaannya merasa sedih pada pemandangan yang kita lihat dari Yaman, "demikian laporan East East Monitor.
"Ini adalah krisis buatan manusia," lanjut juru bicara PBB, menambahkan bahwa Guterres menyebutnya sebagai "perang bodoh".
Dalam konferensi pers di markas besar PBB di New York, Dujarric mengungkapkan bahwa Guterres menulis surat kepada utusan utusan PBB Arab Saudi Abdallah Al-Mouallimi mengenai blokade yang diberlakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat yang didukung di Yaman sejak 6 November.
Ia mendesak Riyadh untuk mengangkat blokade yang sudah membalikkan dampak upaya kemanusiaan. Koalisi tersebut memberlakukan blokade di pelabuhan-pelabuhan Yaman setelah pihak Houthi melepaskan rudal balistik di Bandara Internasional Khalid Raja di Riyadh dua hari sebelumnya.
Yaman yang miskin tetap dalam keadaan perang sipil sejak tahun 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sanaa.
Pada tahun 2015, Arab Saudi dan sekutu Arabnya meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk membalikkan keuntungan militer Houthi dan menopang pemerintahan Yaman yang diperangi.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang tersebut, sementara lebih dari 11% penduduk negara tersebut mengungsi.
Menurut, Sky News, lebih dari 130 anak-anak sekarat setiap hari mati karena kelaparan dan penyakit ekstrim saat perang saudara berkecamuk di Yaman, menurut sebuah acara amal.
Save the Children mengatakan lebih dari 50.000 anak muda diyakini tewas sejauh tahun ini. Tiga agensi mengatakan ribuan warga sipil akan meninggal, termasuk banyak anak-anak, kecuali blokade yang telah mencekik"persediaan bantuan terangkat sepenuhnya.
Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF dan Program Pangan Dunia mengatakan tujuh juta orang berada di ambang kelaparan.
KEYWORD :Yaman Arab Saudi Houthi