Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaiki Air Force One menuju KTT APEC di Danang, Vietnam pada tanggal 11 November 2017 (Reuters / Jonathan Ernst)
Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memasukkan nama Korea Utara ke dalam daftar negara yang mensponsori terorisme pada Senin (20/11). Penunjukan itu seminggu setelah Trump kembali dari perjalanan 12 harinya ke Asia.
Presiden Republik itu mengatakan Departemen Keuangan akan mengumumkan sanksi tambahan terhadap Korea Utara pada Selasa (21/11).
"Selain mengancam dunia dengan nuklirnya, Korea Utara berulang kali mendukung tindakan terorisme internasional, termasuk pembunuhan di tanah asing," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
"Penunjukan ini akan menjatuhkan sanksi dan hukuman yang tegas kepada Korea Utara dan orang-orang terkait dan mendukung kampanye tekanan maksimum kami untuk mengisolasi rezim pembunuh tersebut," tambahnya, dilansir Reuters, Selasa (21/11)
Trump, yang sering mengkritik kebijakan pendahulunya terhadap Pyongyang, mengatakan seharusnya kebijakan itu sudah dibuat sejak dulu. Selain Korea Utara, Amerika Serikat terlebih dahulu sudah menetapkan tiga negara lain, Iran, Sudan dan Suriah sebagai sponsor untuk terorisme.
Meski begitu, beberapa ahli menganggap Korea Utara belum layak disebut sebagai sebagai sponsor terorisme, sebab masih memerlukan bukti lebih banyak bahwa negara komunis itu berulang kali memberikan dukungan atau tindakan terorisme internasional.
Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan di Korea Utara, khawatir langkah Trump bisa menjadi bumerang, mengingat dasar penunjukkan tersebut masih mungkin diperdebatkan.
Berbicara dengan syarat anonim, pejabat tersebut mengatakan Kim Jong ung dapat merespons dengan berbagai cara, termasuk memperbarui uji coba rudal atau nuklir di lingkungan yang sangat mudah berubah.
Lebih lanjut pejabat tersebut mengatakan, langkah tersebut, juga dapat melemahkan upaya Trump meminta kerja sama China untuk membujuk Korea Utara agar menghentikan uji coba rudal nuklir dan balistiknya.
KEYWORD :Amerika Serikat Korea Utara Teroris Iran