Minggu, 24/11/2024 00:46 WIB

Sukses Perangi ISIS, Suriah Sebut Rusia Penyelamat Negaranya

Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengucapkan terima kasih kepada mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, karena menyelamatkan negaranya dan atas dukungannya di Suriah

Presiden Suriah, Bashar al-Assad memeluk mitranya mitranya dari Rusia, Vladimir Putin saat bertemu di resor Sochi Laut Hitam Rusia (20/11) (Foto: Mikhail Klimentyev/Kremlin via Reuters)

Moskow - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengucapkan terima kasih kepada mitranya dari Rusia, Vladimir Putin. Ucapan itu dismapaikan setelah menyelamatkan negaranya, dan atas dukungannya di Suriah.

Menurut Kremlin dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/11), dua kepala negara bertemu di resor Sochi Laut Hitam Rusia, pada Senin (20/11)

Keduanya membahas perang melawan terorisme dan penyelesaian politik di Suriah, yang memasuki tahun ketujuh perangnya. Pernyataan tersebut menambahkan, Assad menyatakan kesiapannya berdiskusi dengan pihak-pihak yang tertarik menyelesaikan konflik tersebut.

Sebagai tanggapan, Putin memuji kerja sama Assad. Menurut kantor berita RIA, yang mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pertemuan tersebut berlangsung sekitar empat jam.

Kunjungan tersebut merupakan kedua kalinya al-Assad setelah perang Suriah pecah pada 2011. Pada Oktober 2015, sebulan setelah Rusia memulai kampanyenya di Suriah, Assad dan Putin bertemu di Moskow.

Rusia, sekutu utama pemerintah Suriah dalam perang tersebut, mendukung pasukan pemerintah melawan perang proxy di wilayah tersebut. Perang Proxy merupakan konfrontasi antar dua negara yang menggunakan pemain pengganti untuk menghindari perang secara langsung yang beresiko pada kehancuran total.

Bulan lalu, berbagai faksi, termasuk pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, bertemu di ibukota Kazakhstan untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan untuk menerapkan kesepakatan gencatan senjata

Beberapa inisiatif internasional untuk mengakhiri perang  dimulai selama bertahun-tahun, termasuk upaya untuk menetapkan empat zona "de-eskalasi" di seluruh negeri, dengan Rusia, Turki dan Iran bertindak sebagai penjamin.

Sampai saat ini, sekitar 465.000 orang tewas dalam konflik tersebut, dan lebih dari 12 juta orang Siria mengungsi.

KEYWORD :

Rusia Suriah Rudal ISIS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :