Penghargaan MURI diterima oleh Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini
Mataram - Ada yang menarik dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11).
Bendera NU sebesar 60,14 × 40,20 meter yang berkibar di Taman Sangkareang masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bendera organisasi terbesar.
Sebelum pencatatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siroj, Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi, tokoh ulama, serta 15.000 nahdliyyin mengikuti pawai taaruf, mulai dari Islamic Center Masjid Raya Hubbul Wathon menuju Taman Sangkareang.
Saat sampai di Taman Sangkareang inilah, Kiai Said dan rombongan disambut dengan kibaran Bendera NU raksasa.
Selain mengucapkan terima kasih, Kyai Said menegaskan bahwa NU bersama para ulama ahlussunnah wal jamaah akan senantiasa berkontribusi menjaga keutuhan NKRI.
"Dengan semangat Islam Nusantara kita pertahankan NKRI, Pancasila, UUD, dan Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.
Munas Alim Ulama dan Konbes NU digelar sejak 23-25 Oktober 2017. Acara terbesar kedua setelah Muktamar NU ini akan dihadiri oleh 1.257 peserta, yang terdiri dari 217 peninjau dan sisanya ialah representasi 25.000 pesantren NU seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Nasional Munas dan Konbes NU Robikin Emhas menjelaskan, tahun ini Munas Alim Ulama akan membahas 18 permasalahan yang terbagi dalam tiga komisi, yakni komisi masalah aktual (bahtsul masail al-diniyyah al waqi`iyyah), komisi masalah tematis (bahtsul masail al-diniyyah maudhu`iyyah), dan komisi masalah perundang-undangan (bahtsul masail al-diniyyah al-qanuniyyah). Sementara Konbes NU, kata Robikin, akan berlangsung tertutup.
Munas Ulama Konbes NU Nahdlatul Ulama Jokowi