Mobil terbakar di lokasi serangan bom di kemah Pengungsi Rukban, Suriah, (15/5) (Foto: Financial Time)
Ghouta - Beberapa aktivis mengatakan puluhan warga sipil tewas dalam serangan udara dan tembakan artileri di Suriah. Serangan yang menargetkan distrik Ghouta Timur di luar ibukota Damaskus menewaskan setidaknya 23 orang setelah pasukan pemerintah Suriah terus meningkatkan tekanan militer terhadap daerah yang dikuasai pemberontak tersebut.
"Korban bisa meningkat lebih banyak karena sejumlah orang terluka parah," kata direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris, Rami Abdel Rahman.
"Sedikitnya empat anak termasuk di antara korban tewas," tambahnya.
Pusat Media Ghouta setempat juga melaporkan jumlah yang sama warga sipil yang meninggal. Serangan terhadap Ghouta Timur selama dua minggu terakhir menewaskan lebih dari 100 orang, kata Observatorium Suriah.
Serangan Minggu (26/11) menargetkan lingkungan tempat tinggal yang diposisikan oleh oposisi di Douma, Misraba, Ein Tarma, Medeira dan Harasta, menurut seorang reporter berita Anadolu di daerah tersebut.
Ghouta Timur dihajar meski terdaftar sebagai "zona de-eskalasi", di mana aktivitas militer dilarang berdasarkan sebuah kesepakatan yang disahkan oleh Turki, Rusia, dan Iran.
Pemberontak di Ghouta Timur berhasil menjaga pasukan militer Suriah di teluk selama bertahun-tahun perang. Namun, pengepungan pemerintah ke kabupaten tersebut menyebabkan krisis kemanusiaan dengan kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah.
Guney Yildiz, dari Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan Suriah meningkatkan serangan terhadap pejuang oposisi sebelum perundingan baru di Jenewa dimulai pada Selasa (28/11).
"Saya pikir tujuan utamanya adalah membuat pemberontak merasa lebih lemah menjelang perundingan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pekan depan," kata Guney.
Dia mencatat Ghouta Timur, dengan populasi sekitar 300.000, merupakan target yang incar karena letaknya yang sangat dekat dengan Damaskus.
Observatorium Suriah juga melaporkan bahwa serangan udara Rusia pada Minggu (26/11) menewaskan 34 warga sipil, termasuk 15 anak-anak, di sebuah desa yang dipegang oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, juga dikenal sebagai ISIS) di provinsi Deir Az Zor timur.
KEYWORD :Suriah Teroris Ghouta HAM