Marlen Sitompul | Selasa, 28/11/2017 17:42 WIB
Jakarta - Presiden Jokowi dinilai dapat meningkatkan elektabilitas Partai Golkar. Hal itu jika Jokowi mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, ketika dihubungi, Jakarta, Selasa (28/11). Menurutnya, saat ini Golkar butuh figur yang dapat mendongkrak elektabilitas dari keterpurukan.
"Saya kira jika Jokowi ambil alih, elektabilitas Golkar akan melejit. Jadi memang butuh sosok yang dapat meningkatkan elektabilitas," kata Pangi.
Selain dapat lebih sinergi kerjasama dengan pemerintah, kata Pangi, Partai Golkar belum memiliki figur yang dapat memperbaiki elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu.
"Tokoh setelah Setnov pun belum ada yang potensial untuk memimpin Partai Golkar," tegasnya.
Sebelumnya, dua tokoh Partai Golkar disebut berpotensi untuk menggantikan posisi
Setya Novanto sebagai Ketum Partai Golkar. Adalah, pelaksana tugas (Plt) Ketum Partai Golkar Idrus Marham dan Airlangga Hartarto.
Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang mengatakan, Airlangga yang juga sebagai Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Novanto.
"Apabila Munaslub digelar, tokoh partai seperti Airlangga Hartarto yang dapat menyelamatkan Partai Golkar," kata Agus, melalui keterangannya, Jakarta, Senin (27/11).
Sementara, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu I DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, selain Airlangga, Idrus Marham juga memiliki potensi untuk memimpin Partai Golkar.
Disisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji mengaku, tokoh eksternal Partai Golkar bisa diusulkan untuk menjabat sebagai
Ketum Golkar. Apalagi, selama ini partai beringin memiliki kedekatan dengan Jokowi yang ditunjukkan lewat dukungan politik untuk Pilpres 2019.
"Tentu bisa kalau Jokowi jadi kader Golkar lebih dulu. Lebih baik tanyakan ke Pak Jokowi mau masuk Golkar atau tidak,” kata Sarmuji, usai diskusi bertajuk "Beringin Diterpa Angin" di Cikini, Jakarta, Sabtu (25/11).
KEYWORD :
Ketum Golkar Setya Novanto Presiden Jokowi