Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Tehran - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Arab Saudi menghadirkan Iran sebagai musuh karena ingin menutupi kekalahannya di wilayah di Timur Tengah.
"Arab Saudi tidak berhasil di Qatar, tidak berhasil di Irak, di Suriah dan baru-baru ini di Lebanon. Di semua area ini, mereka tidak berhasil, "kata Rouhani dalam wawancara langsung di televisi pemerintah.
Arab Saudi dan Iran dua negara berjuang untuk mendominasi di Timur Tengah, terutama di Suriah dan Yaman."Jadi mereka ingin menutupi kekalahan mereka," tambahnya, dilansir Memo, Selasa (29/11)
Kedua negara tersebut sering terlibat dalam perang kata-kata, baru-baru ini, Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman menyebut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, "Hitler baru Timur Tengah" dalam wawancara bersama New York Times yang dirilis pada Kamis (23/11).
Bulan ini, ketegangan antar kedua negara semakin menyulut setelah Perdana Menteri Saudi Saudi Saad Hariri mengundurkan diri dari melalui siaran televisi dari Riyadh. Dalam pidato pengunduran dirinya, ia menyebut Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon berisiko terhadap hidupnya.
Hizbullah menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan rekayasa oleh pihak berwenang Saudi. Hariri kembali ke Lebanon pekan lalu dan menunda pengunduran dirinya. Namun, kritikannya terhadap Hizbullah terus mengalir
"Iran, Irak, Suriah dan Rusia membentuk garis perlawanan di wilayah yang bekerja menuju stabilitas telah mencapai prestasi besar", kata Rouhani dalam wawancara saat memperingati 100 hari pertamanya di jabatannya dalam masa jabatan keduanya.
Iran Arab Saudi Libanon Timur Tengah