Sabtu, 23/11/2024 22:21 WIB

Minta Restu Jokowi, Golkar Payah

Partai Golkar sebagai partai senior dan penguasa terlama di Indonesia, saat ini tampak terlihat tidak berdaya. Hal itu dibuktikan ketika sejumlah Caketum Partai Golkar meminta restu kepada Presiden Jokowi.

Ilustrasi Partai Golkar

Jakarta - Partai Golkar sebagai partai senior dan penguasa terlama di Indonesia, saat ini tampak terlihat tidak berdaya. Hal itu dibuktikan ketika sejumlah calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar meminta restu kepada Presiden Jokowi.

Demikian disampaikan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, dalam diskusi koordinatoriat wartawan parlemen bekerjasama dengan biro pemberitaan DPR dengan tema "Kursi Kosong Ketua DPR RI", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11).

Selain Caketum Partai Golkar, sejumlah pengurus DPD Tingkat I juga menemui Presiden Jokowi. Padahal, Jokowi bukan tokoh partai berlambang pohon beringin itu.

"Terlihat betul Golkar sekarang ini cukup payah, kenapa pengurus DPD itu menemui Pak Jokowi. Emangnya Jokowi itu ketua umum Partai Golkar," kata Margarito.

Margarito menegaskan, Presiden Jokowi tidak memiliki kewenangan atas kebijakan dan keputusan di internal Partai Golkar. Namun, kader Golkar seolah memposisikan Jokowi sebagai penentu nasib partai penguasa era orde baru itu.

"Agak ajaib, ini percis seperti zaman Orba. Ini ada apa, minta saja beliau sekalin untuk menjadi Ketum Golkar," tegasnya.

Diketahui, pasca penahanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah kader Golkar mendesak agar Munaslub segera digelar.

Ditengah kencangnya desakan agar Munaslub segera dilaksanakan, Caketum Partai Golkar berlomba-lomba meminta restu dari Presiden Jokowi. Padahal, Jokowi bukan kader apalagi tokoh Partai Golkar.

Artinya, Presiden Jokowi tidak punya suara atau kebijakan apapun di internal partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, berdasarkan AD/ART Partai Golkar, keputusan Munaslub berada ditangan pengurus pusat dan DPD Partai Golkar.

Dua tokoh Partai Golkar yang disebut berpotensi menggantikan posisi Novanto, yakni Idrus Marham dan Airlangga Hartarto mengklaim telah menemui Jokowi. Bahkan, keduanya mengaku telah mendapat restu.

KEYWORD :

Ketum Golkar Setya Novanto Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :