presiden jokowi dan Ketum Golkar Setya Novanto
Jakarta - Presiden Jokowi sebaiknya mengambil alih ketua umum Partai Golkar dari Setya Novanto. Hal itu dinilai dapat menyelesaikan kisruh yang selama ini bergejolak di internal Partai Golkar.
Demikian disampaikan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, dalam diskusi koordinatoriat wartawan parlemen bekerjasama dengan biro pemberitaan DPR dengan tema "Kursi Kosong Ketua DPR RI", di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/11).Menurutnya, ketimbang meminta restu dari Jokowi, maka alangkah baiknya seluruh kader dan elite Partai Golkar mengangkat Jokowi sebagai Ketum untuk mengganti posisi Novanto."Sebaiknya Jokowi jadi Ketum Partai Golkar saja. Mungkin dengan begitu gunjang-ganjing sekarang ini akan selesai," kata Margarito.Baca juga :
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
"(Soal AD/ART Partai Golkar) sangat bergantung kepada orang-orang Golkar. Gampang itu, tidak jadi soal, kan bukan Alquran, bukan kitab suci," tegasnya.Diketahui, pasca penahanan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah kader Golkar mendesak agar Munaslub segera digelar.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Ketum Golkar Setya Novanto Presiden Jokowi