Kamis, 26/12/2024 19:30 WIB

Perang Nuklir Bisa Meletus Kapan Saja

Korea Utara mengecam Amerika Serikat dan Korea Selatan karena memicu perang nuklir

Rudal Hwasong-15 milik Korea Utara yang diduga digunakan dalam peluncuran uji coba terbaru pada Rabu, 29 November 2017 (KCNA / Reuters)

Pyongyang - Korea Utara mengecam Amerika Serikat dan Korea Selatan karena memicu perang nuklir, menyusul latihan gabungan militer dalam sebuah demonstrasi kekuatan melawan Kim Jong Un kurang dari seminggu setelah meluncurkan rudal balistik antar benua.

Pada Minggu (3/12) Harian Rodong Sinmun mengatakan latihan militer Amerika Serikat-Korea Selatan di wilayah tersebut dapat memicu perang nuklir kapan saja.

"Latihan semacam itu adalah provokasi yang berbahaya karena mendorong ketegangan di semenanjung Korea hingga ke ambang perang nuklir," menurut harian tersebut dilansir Fox News, Senin (4/11)

"Amerika Serikat dan pasukan bonekanya Korea Selatan sangat bodoh karena mengamuk dengan pejuang siluman semacam itu. Para pejuang siluman, yang musuh-musuhnya membanggakan begitu banyak, tidak akan luput dari takdir terkaman harimau," tambahnya

Seorang juru bicara untuk Komite Reunifikasi Damai Korea Utara juga mengatakan, "Presiden Trump yang gila berjalan dengan liar" dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea negara bagian.

"Situasi ini dengan jelas membuktikan bahwa maniak perang boneka Amerika Seriakt dan Korea Selatan hanyalah penyerang dan provokator yang melanggar perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan di wilayah tersebut" kata juru bicara tersebut, menurut KCNA.

Amerika Seriakt dan Korea Selatan akan memulai latihan militer lima hari, yang disebut Vigilant Ace, Senin (4/11), kurang dari seminggu setelah Kim Jong un memerintahkan para pejabat untuk meluncurkan ICBM Hwasong-15 di tengah malam yang mendarat di Laut Jepang.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan memprediksi ICBM tersebut mampu menyerang sasaran sejauh 8.100 mil, yang akan menempatkan Washington dalam jangkauannya. 

Sekitar 12.000 pasukan Amerika Seriakt akan bergabung dengan pasukan Korea Selatan, bersama 230 pesawat, akan berpartisipasi dalam latihan tersebut, menurut Reuters.

Latihan untuk mensimulasikan pertahanan masa perang, dijadwalkan sebelum peluncuran rudal Rabu (29/11). Seorang pejabat Angkatan Udara Amerika Serikat juga mengatakan pesawat tempur siluman F-22 dan pesawat F-5 akan mengambil bagian dalam latihan tersebut

 

KEYWORD :

Korea Selatan Korea Utara Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :