| Selasa, 05/12/2017 11:58 WIB
Tonny Budiono (foto: Rangga/Jurnas)
Jakarta - Otto Patriawan panik. Ketika mendengar kabar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Dirjen Perhubungan Laut pada Kementerian Perhubungan, Tonny Budiono dan Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan.
Saking paniknya, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Pulang Pisau itu membuang kartu ATM ke sungai yang berisi Rp800 juta dari ke sungai. ATM itu dari Adi Putra."Saya takut saja. Waktu dengar OTT baru saya buang," ucap Otto saat bersaksi, kemarin.
Otto menceritakan, Adi Putra pada Juni 2016 mendatanginya dan menyerahkan kartu ATM berisi saldo Rp 800 juta. Otto mengklaim baru menggunakan uang Rp 200 juta dari kartu ATM tersebut. Uang Rp200 juta yang sebelumnya dipergunakan sudah diganti dan diserahkan kepada penyidik KPK.
Otto juga memberikan sebesar Rp 150 juta kepada pejabat pembuat komitmen (PPK), Sapril Imanuel Ginting. Sedangkan sisanya Rp 450 juta masih ada di rekening bank.
Tak hanya Otto, cara buang ATM juga dilakukan Direktur Kepelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Mauritz H M Sibarani. Namun dia tidak dapat mengingat di mana kartu ATM tersebut dibuang.
Mauritz mengaku menerima kartu ATM Bank Mandir dari Adi Putra pada Juli 2017. ATM yang diberikan itu berisi uang senilai Rp 88 juta. Menurut Mauritz, pemberian uang itu sebagai bantuan untuk kepindahan dirinya ke Surabaya, Jawa Timur. Katanya, telah menyerahkan uang Rp 88 juta itu kepada KPK.
Adi Putra, kata Mauritz, sebelumnya juga pernah memberikan kartu ATM kepadanya pada 2016. Namun, Mauritz saat itu menolaknya. "Waktu itu saya kenal terdakwa sebagai Pak Yeyen," tutur Mauritz.
Dikatakan Mauritz, Adi Putra mengatakan bahwa pemberian uang Rp 88 juta di dalam rekening bank tersebut sebagai bantuan untuk kepindahan dirinya ke Surabaya, Jawa Timur. "Kebetulan waktu itu saya mau pindah ke Surabaya. Kebetulan di sana sudah tidak ada rumah dinas," ucap Mauritz saat bersaksi.
Otto merupakan kuasa pengguna anggaran (KPA) dalam proyek pekerjaan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Pulang Pisau Kalimantan Tengah pada KSOP Kelas V Pulang Pisau TA 2016 dan pekerjaan pengerukan alur pelayaran Pelabuhan Samarinda Kalimantan Timur pada KSOP Kelas II Samarinda TA 2016. PT
Adhiguna Keruktama diketahui mengikuti lelang dua proyek pada Mei 2016. Kemudian proyek itu dimenangkannya.
KEYWORD :
Tonny Budionon Adhiguna Keruktama Kementerian Perhubungan