Jet tempur Israel warnai proters Palestina di jalur Gaza (AP/Ariel Schalit)
Gaza - Pertempuran antara Israel dan Palestina menggelegar pada Jumat (8/12) di Jalur Gaza setelah pesawat tempur Angkatan Udara Israel menyerang gerilyawan sebagai tanggapan atas serangan roket.
Hal itu tejadi tidak berselang lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat pengumuman yang sangat kontroversial yaitu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel.
Pejabat keamanan Palestina mengkonfirmasi bahwa setidaknya 10 orang terluka akibat serangan udara tersebut. Pejuang tersebut menargetkan fasilitas militer yang digunakan oleh Hamas, menurut Pasukan Pertahanan Israel.
Pemerintah Israel membantah melakukan tindakan tersebut. Ia menyatakan, " Pasaukan Pertahan Israel (IDF) hanya menahan serangan Hamas yang bertanggung jawab atas semua tindakan bermusuhan terhadap Israel yang berasal dari Jalur Gaza."
Sebelumnya pada hari itu, IDF menyatakan bahwa sebuah serangan roket di wilyah tersebut, namun tidak melaporkan bahwa ada orang yang terluka.
"Sebuah proyektil dilepas dari Jalur Gaza di Israel selatan," kata IDF, namun dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. Jalur Gaza dikendalikan oleh militan gerakan Hamas Palestina.
Orang-orang Palestina telah melakukan demonstrasi besar-besaran sebagai tanggapan atas keputusan Trump. Sedikitnya dua orang Palestina dibunuh, dengan sekitar 760 lainnya cedera, dalam demonstrasi "Hari Kemarahan" di Yerusalem, Tepi Barat, dan Jalur Gaza pada Jumat (8/12). Demikian disampaikan pejabat kesehatan di Gaza mengatakan kepada Sputnik News.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Satu lagi, orang Palestina kedua di Jalur Gaza telah meninggal," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Kidra, mencatat bahwa "tiga lainnya masih dalam kondisi kritis."
KEYWORD :Yerusalem Amerika Serikat Palestina Israel Gaza