Militer Houthi (Foto: Reuters)
New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih menaruh curiga dengan Iran. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan supaya Iran menghentikan seluruh pembangunan rudal balistik, meski di satu sisi sudah menjalin kesepakatan dengan enam kekuatan dunia.
Dalam laporannya, Guterres curiga Iran telah menyuplai rudal balistik kepada para pemberontak Houthi di Yaman, yang digunakan untuk menyerang Arab Saudi pada 22 Juli dan 4 November silam.
Sementara Duta Besar AS Nikki Haley menyoroti temuannya bahwa Iran telah melakukan aktivitas `destabilisasi` di beberapa wilayah di Timur Tengah, dan berbagai negara di dunia. Haley juga mengkritik kesepakatan nuklir Iran, dan menegaskan bahwa negara tersebut sudah melanggar perjanjian, dilihat dari dukungannya terhadap kelompok Houthi.
"Kesepakatan nuklir, sampai saat ini masih jadi cara terbaik untuk memastikan program nuklir Iran tetap damai," kata Guterres dikutip dari CBS News.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kemungkinan mengundurkan diri dari kesepakatan nuklir Iran. Keputusan tersebut mengacu pada informasi yang menyebutkan bahwa Iran menjadi sponsor Houthi di Yaman. Kendati demikian, Guterres meminta AS membatalkan niatnya.
"Saya mendorong Amerika Serikat untuk mempertahankan komitmennya terhadap rencana tersebut, dan mempertimbangkan implikasi yang lebih luas untuk kawasan ini, sebelum mengambil langkah lebih lanjut," ujarnya.
Timur Tengah Iran PBB